Connect with us

Ruwajurai

CCEP Gandeng Sekolah Alam Lampung Gelar Diskusi Lingkungan

Published

on

Foto: Istimewa for Alteripost.co

 

Alteripost.co, Lampung-
Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia menggandeng Sekolah Alam Lampung, menggelar diskusi tentang restorasi pemanfaatan ruang halaman sekolah dan pekarangan rumah menjadi lahan hijau produktif untuk mendukung program ketahan pangan.

Diskusi ini untuk mendorong lembaga pendidikan sekolah di Desa Sukanegara, Lampung Selatan, menuju sekolah yang berwawasan lingkungan dalam kegiatan seri Coca-Cola Forest Fun Learning, dalam memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dirayakan setiap tanggal 5 Juni.

Direktur Sekolah Alam Lampung Hesti Kusumarini mengatakan, sekolah sudah sepatutnya berupaya memasukkan konsep sekolah hijau berwawasan lingkungan dalam kegiatan belajar-mengajar. Dengan demikian, sekolah mempunyai kontribusi membangun generasi masa depan yang mampu mengelola alam dengan baik.

Selain itu, menyiapkan generasi penerus yang diharapkan menjadi pemimpin yang baik dan bermanfaat bagi alam semesta.

“Mewujudkan keinginan sekolah hijau tidak sulit, bisa dilakukan di sekolah atau di mana saja. Namun, butuh kemauan dan kekuatan, mulai dari hal kecil seperti, pengelolaan sampah dan belajar dari alam sekitar kita,” kata Hesti dalam siaran pers yang diterima redaksi, Minggu (13/6/2021).

Hesti menambahkan, sekolah hijau menerapkan beberapa konsep go green, antara lain: green building, green energy, green lifestyle, green economy, dan green media.

“Banyak sekali manfaat dari penerapan sekolah hijau. Sekolah Alam Lampung ini merupakan salah satu contoh komunitas hijau. Green lifestyle menjadi salah satu karakter yang ingin dibangun kepada para siswa kami,” tambahnya.

Sementara itu, Corporate Affair Regional Manager West Indonesia CCEP Yayan Sopian mengatakan, kolaborasi dengan Sekolah Alam Lampung dapat menjadi penyemangat guru-guru untuk membangun sekolah yang ramah lingkungan di Desa Sukanegara.

“Mudah-mudahan para dewan guru yang tergabung dalam forum pendidik, dapat mengambil manfaat dari kolaborasi ini. Selanjutnya dapat mewujudkan generasi-generasi penerus yang memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan membangun ketahanan pangan di zona 1 melalui sekolah hijau,” ujarnya. (rls)

Facebook Comments Box
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bandar Lampung

Minim Dukungan Media Lokal, Warga Bandar Lampung Suarakan Krisis Banjir ke Nasional

Published

on

Alteripost Bandar Lampung – Sejumlah warga kembali menggelar orasi untuk keempat kalinya di depan Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung pada Senin (28/4/2025), menuntut Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengambil langkah konkret dalam penanganan masalah banjir di kota tersebut.

Aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi sebelumnya pada 25 April 2025, di mana Wali Kota Eva Dwiana sempat berencana berdialog dengan massa. Namun, warga menolak pertemuan di dalam kantor dan meminta Wali Kota berdialog secara terbuka di tengah panas terik bersama warga.

Salah satu peserta aksi, Zaskia Melisa, mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya pemberitaan media lokal terkait persoalan banjir di Bandar Lampung.

“Seperti yang kawan-kawan lihat, berita soal banjir sudah naik sampai ke tingkat nasional, namun hanya satu media besar di Lampung yang memberitakannya. Media-media lokal seolah bungkam,” kata Zaskia saat diwawancarai.

Ia menegaskan pernyataannya itu merupakan hasil pengamatan pribadi dari perkembangan media sosial, dan bukan tuduhan terhadap institusi tertentu.

“Rules-nya biasanya dari lembaga individu, kemudian ke lembaga kecil, akun-akun pergerakan, lalu ke media nasional. Sementara media lokal di Lampung belum terlihat menyuarakan isu ini. Saya melihat ini dari sudut pandang objektif, tanpa bermaksud menuduh,” ujarnya.

Menanggapi pernyataan yang menyebutkan bahwa peserta demo bukan warga Bandar Lampung, Zaskia memberikan klarifikasi.

“Aku sedikit tertawa. Apakah kita harus menjadi warga Palestina untuk berbicara soal Free Palestine? Kan tidak. Aku orang Lampung, hanya saja secara administrasi belum pindah menjadi warga Bandar Lampung. Aku kuliah dan tinggal di sini, punya rasa kemanusiaan, maka aku juga berhak menyuarakan aspirasi,” tegasnya.

Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan Kasat Pol PP bersama Kapolsek berupaya bernegosiasi dengan massa aksi. Sempat terjadi aksi dorong-mendorong antara massa dan petugas Pol PP, saat sejumlah warga mencoba merangsek masuk ke dalam kantor walikota. Namun situasi akhirnya berhasil dikendalikan.

Hingga massa membubarkan diri, Wali Kota Eva Dwiana belum dapat ditemui. Aparat gabungan dari Pol PP dan Kepolisian masih berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan. (TIM).

Facebook Comments Box
Continue Reading