Connect with us

Nasional

Jokowi dan Erick Thohir Pakai Baju Adat Lampung di Hut Ke-76 RI, Sinyal Nyapres?

Published

on

 

Alteripost.co, Jakarta-
Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir bersamaan memakai baju adat Lampung dalam peringatan HUT Ke-76 RI, Selasa (17/8/2021). Dipakainya baju adat Lampung oleh petinggi negara itu menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Sai Bumi Ruwa Jurai.

Bahkan, dipakainya baju adat Lampung itu juga disinyalir menjadi dukungan Presiden Jokowi terhadap tokoh Lampung untuk maju pada pilpres 2024 mendatang.

Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. Dr. H.Moh. Mukri, M.Ag merasa bangga baju adat Lampung dipakai oleh Presiden Jokowi dan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Saya bangga, ini merupakan pengakuan dan simbol kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Lampung, karena ini ditonton oleh seluruh rakyat Indonesia. Ini juga menunjukkan bahwa Lampung ada di hati Pak Jokowi dan Erick Thohir,” kata dia.

Terlepas dari persoalan dukungan Pilpres, Ketua PWNU Provinsi Lampung ini beranggapan hal itu merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Lampung. “Karena soal dukung mendukung ini kan datang dari hati nurani sendiri,” kata dia.

Kendati demikian, Ketua Putra Putri Transmigrasi (Patri) Provinsi Lampung sangat menyanjung Menteri BUMN Erick Thohir selalu putra daerah yang sudah berkontribusi untuk negara. “Dia ini tokoh Milenial, tidak kontroversial, visioner. Jadi soal dukung menjadi capres biar berjalan sendiri. Sekarang bagaimana caranya menunjukkan kinerja untuk masyarakat Indonesia,” tukasnya.

Senada juga disampaikan, tokoh masyarakat Lampung yang juga Perdana Menteri Kepaksian Pernong di Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak, Irjen. Pol. Dr. H. Ike Edwin, S.I.K., S.H., M.H., M.M. Dirinya sangat bersyukur jika memang dipakainya baju adat Lampung oleh Presiden Jokowi sebagai bentuk dukungan kepada tokoh Lampung untuk menjadi calon presiden mendatang.

“Ya jika memang benar ini salah satu bentuk dukungan kepada tokoh Lampung, Eric Thohir maju sebagai calon presiden, kita sangat bangga dan bersyukur sekali,” kata dia.

Mantan Kapolda Lampung ini juga mengapresiasi dan merasa bangga kepada Presiden Jokowi yang telah mengenakan baju adat Lampung pada HUT Ke-76 RI. Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa Presiden Jokowi merupakan sosok pemimpin bangsa yang cinta Pancasila dan NKRI.

“Tentunya kita merasa bangga, Pak Jokowi mengenakan pakaian adat Lampung. Tentunya ini menunjukkan sosok pemimpin bangsa yang cinta Pancasila, cinta NKRI. Karena Lampung ini bagian dari Indonesia,” jelasnya.

Hak sama juga disampaikan, Rektor IBI Darmajaya, Ir. Firmansyah Y. Alfian, MBA., MSc. Dirinya juga menilai ada sinyal dukungan Jokowi kepada Erick Thohir untuk menjadi calon presiden.

“Sudah saatnya orang lampung untuk jadi pimpinan nasional, tentu kita berharap dukungan presiden kepada Erick Thohir untuk maju sebagai kandidat presiden nyata terwujud,” kata dia.

Sebagai masyarakat Lampung, Firmansyah merasa bangga pakaian adat lampung dikenakan oleh Presiden dan bung Erick Thohir di acara kenegaraan.

Menurutnya, ini gesture bahwa Presiden Jokowi memberikan perhatian dan apresiasi kepada lampung. “Dan tentunya harapannya ke depan akan semakin banyak perhatian pemerintah pusat di berikan kepada lampung agar lebih maju dan rakyatnya makmur,” tukasnya.

Terpisah, Akademisi Unila, Budiono mengatakan, sebagai masyarakat Lampung merasa bangga atas penghargaan yang diberikan Presiden Jokowi yang mengenakan Pakaian Adat Lampung di Hari Kemerdekaan RI.

Ia juga menilai, dipakainya baju adat Lampung itu juga bisa menjadi sinyal bahwa ada tokoh Lampung, Erick Thohir untuk bisa menjadi calon presiden yang akan datang.

“Dengan memakai pakaian adat lampung saya melihat bahwa jokowi paham bahwa kemerdekaan bangsa indonesia ini diperoleh karena keanekaragaman budaya yang dipersatukan,” ujarnya, Rabu (18/8).

Sementara itu, Salah satu tokoh pendidikan di Provinsi Lampung, DR. Andi Desfiandi, S.E., M.A mengatakan, tentunya sebagai orang Lampung pasti bangga bapak Presiden dikenakan oleh beliau saat momen sangat bersejarah bagi bangsa ini.
Karena tentunya acara tersebut bukan hanya disiarkan dan dikabarkan ke seluruh Indonesia tapi juga diliput oleh media asing, sekaligus promosi untuk Lampung bukan hanya di Indonesia tapi juga dunia.

“Khusus untuk Erick Thohir sebagai anak keturunan Lampung dari darah ayahandanya tentu juga menjadi simbol bahwa beliau tidak melupakan tanah kelahirannya Lampung.
Sehingga saya dan warga Lampung wajib menyampaikan penghargaan setingginya kepada Presiden dan Menteri BUMN,” ungkapnya.

Dikatakannya, Simbol pengenaan pakaian adat Lampung oleh Presiden tentunya memiliki beragam makna yang positif bukan hanya untuk warga Lampung tapi juga Indonesia.

Menurutnya, Presiden begitu menghargai budaya Indonesia dan juga keberagaman sehingga pengenaan pakaian adat selalu dilakukan beliau di acara-acara kenegaraan khususnya perayaan hari kemerdekaan.

Lanjutnya, Perhatian presiden khususnya Lampung sudah tidak bisa diragukan lagi misalnya jalan tol, bendungan dll tapi pemilihan pakaian adat Lampung kemarin menjadi sangat istimewa dan membanggakan.

“Semoga perhatian dan kecintaan presiden khususnya kepada Lampung akan terus meningkat, mengingat Lampung adalah pintu gerbang utama sunatera dan jawa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di luar jawa,” ungkapnya lagi.

Mengenai apakah presiden memberikan tanda bahwa beliau mendukung Erick Thohir untuk menjadi capres 2024 mendatang ? Menurutnya, itu terlalu prematur karena saat ini negara dan bangsa sedang sibuk berperang melawan pandemi dan pemilu juga masih lama.

“Biarkan itu menjadi rahasia pribadi beliau beliau dan rahasia Allah, walaupun sebagai orang Lampung akan senang dan bangga kalau ada orang Lampung yang nantinya jadi Presiden atau Wakil Presiden,” pungkasnya. (Rls)

Facebook Comments Box
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Nasional

Kunjungi SPKLU di Banten, Menteri ESDM Apresiasi Kesiapan PLN Sambut Mudik Lebaran 2025

Published

on

Akteripost Cilegon – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia melakukan inspeksi ke Stasiun Pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang ada di Pelabuhan Merak, Banten menyambut Hari Raya Idulfitri 1446 H, pada Kamis (13/3/2025).

Dalam rangkaian kunjungannya, Bahlil mengapresiasi kesiapan pasokan listrik dan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik PT PLN (Persero) menyongsong musim mudik Lebaran tahun ini.

“Kami melakukan kunjungan di wilayah Banten. Kami sampaikan bahwa alhamdulillah untuk persiapan listrik kita sampai dengan Hari Raya (Idulfitri) itu aman sekali. Kapasitas terpasang lebih dari 67 ribu megawatt (MW), beban puncaknya itu hanya sampai di 46 ribu MW. Jadi kita masih surplus sekitar 30 sampai 40 persen. Jadi secara umum untuk listrik insya Allah, tidak ada masalah,” ujar Bahlil.

Bahlil menambahkan, infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik juga dalam keadaan siap mendukung perjalanan mudik pengguna kendaraan listrik atau _electric vehicle_ (EV). Pasalnya PLN telah menambah jumlah SPKLU secara signifikan di jalur mudik Trans Sumatra dan Jawa.

“Inilah bentuk kesiapan PLN dan Pemerintah dalam memberikan layanan terbaik kepada pengguna yang memakai mobil listrik. Jadi _overall_ tidak ada masalah,” imbuh Bahlil.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan bahwa PLN telah mengantisipasi kenaikan pengguna EV pada musim mudik Idulfitri 1446 H kali ini. Oleh sebab itu, SPKLU yang berada di area dengan kepadatan tinggi terus ditambah dan terus dipantau oleh tim PLN. Sehingga antrean pengisian daya dapat diminimalisir.

“Kami memprediksi jumlah pengguna kendaraan listrik pada mudik lebaran tahun ini naik 5 kali lipat dibandingkan tahun lalu. Untuk itu PLN mengantisipasi dengan menambah jumlah SPKLU 7,5 kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun lalu di titik dengan okupansi tinggi menjadi 800 unit,” kata Darmawan.

Dengan penambahan infrastruktur tersebut, pada mudik lebaran tahun ini PLN menyiagakan SPKLU menjadi 1.000 unit di 615 lokasi di jalur mudik Trans Sumatra dan Jawa. Secara nasional hingga saat ini, PLN dengan para mitra telah menyediakan total 3.558 unit SPKLU yang tersebar di 2.412 titik strategis seluruh tanah air. Pada tiap titik ini PLN juga menyiagakan personel yang siaga 24 jam dengan total lebih dari 6.000 personel.

“SPKLU telah tersedia di setiap _rest area_ di sepanjang jalur mudik Trans Sumatra dan Jawa dengan rata-rata jarak antar SPKLU sekitar 22 kilometer, sehingga kita harapkan insya Allah tidak ada antrean _charging_ kendaraan listrik,” tegas Darmawan.

Lebih lanjut, Darmawan memaparkan fitur bernama Trip Planner pada aplikasi PLN Mobile yang akan membantu pengguna kendaraan listrik saat mudik. Dengan fitur ini, pengguna mobil listrik dapat mengetahui lokasi dan status ketersediaan SPKLU secara langsung.

“Dengan fitur Trip Planner tinggal klik, dia langsung tahu apakah (SPKLU) ini warna biru, tersedia, atau warna kuning sebagian konektor terpakai, atau warna abu-abu itu sudah _fully occupied._ Bukan hanya SPKLU-nya ini, tapi _charger_ demi _charger_-nya,”lanjut Darmawan.

Sebagai langkah antisipatif, PLN juga menyediakan 12 unit SPKLU Mobile yang bersiaga di sepanjang ruas tol Sumatra dan Jawa jika ada pengguna kendaraan listrik yang kehabisan daya di sepanjang jalan tol. Mobilisasi SPKLU Mobile ini bersifat _borderless_ atau bisa bergerak antar kota antar provinsi dengan titik _standby_ strategis di Exit Tol yang memungkinkan untuk melakukan pergerakan antar wilayah dengan cepat.

Bagi pemudik yang membutuhkan layanan SPKLU Mobile, PLN telah menyiapkan layanan call center SPKLU yang bersiaga selama masa mudik lebaran 2025. Ketika terjadi kendala seperti kehabisan daya baterai di perjalanan, para pemudik bisa menggunakan layanan call center agar langsung bisa dibantu oleh petugas PLN.

“PLN juga menyiapkan call center, ini nomornya 08-777-11-12-123. Operator kami selalu siap, kalau ada kendala di perjalanan bisa langsung hubungi, kemudian kirimkan lokasi, lalu petugas akan langsung datang membantu,” imbuh Darmawan.

Sementara itu Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti menjelaskan PLN telah menempatkan SPKLU di lokasi-lokasi strategis jalur mudik, salah satunya di Pelabuhan Merak, Banten yang dikunjungi Menteri ESDM. Keberadaan SPKLU di wilayah Banten termasuk di Pelabuhan Merak sangat krusial untuk memudahkan pemudik melakukan pengisian daya di jalur penyeberangan dari Pulau Jawa ke Pulau Sumatra dan sebaliknya.

“Keberadaan SPKLU di wilayah Banten sangat strategis untuk mendukung para pemudik yang melakukan perjalanan antar Pulau Jawa dan Sumatra dengan EV. Untuk di provinsi banten sendiri, PLN telah menyediakan 106 SPKLU di 64 titik lokasi dan ditambah dengan kerja sama dengan mitra sebanyak 147 SPKLU di 96 titik lokasi. Pada tiap lokasi SPKLU ini, kami juga menyiagakan personel siaga. Hal ini kami lakukan agar para pengguna kendaraan listrik bisa melanjutkan perjalanannya dengan tenang dan nyaman,” pungkas Edi. (Rls)

Facebook Comments Box
Continue Reading