Lampung
Kegiatan Vaksin Bersama Gerindra, Ahmad Muzani: Kita Bantu Pemerintah Dalam Percepatan herd immunity

Alteripost.co, Bandarlampung-
DPP Partai Gerindra menggelar vaksinasi massal di 75 titik se- Provinsi Lampung. Dihadiri langsung Sekretaris DPP Gerindra Ahmad Muzani, vaksinasi yang digelar Partai besutan Prabowo Subianto ini menyasar ke puluhan ribu warga Lampung termasuk para kader, pengurus dan simpatisan Partai Gerindra.
Dalam penyampaiannya, Ahmad Muzani mengatakan kedatangannya kali ini guna memantau vaksinasi yang digelar di Lampung Selatan, Bandarlampung, Lampung Tengah, Pesawaran dan kembali ke Lampung Selatan pada hari ini.
“Kegiatan vaksinasi pada hari ini digelar berkat kerjasama kementerian kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dan dinkes se- Provinsi Lampung. Mereka menyediakan tenaga vaksinator,” jelas Ahmad Muzani (10/9/2021).
Rencananya, tambah anggota DPR RI Dapil Lampung ini, pihaknya akan melakukan vaksinasi di 75 titik di Provinsi Lampung.
“Vaksinasi di Lampung masih rendah, maka perlu dukungan dari semua pihak dalam percepatan pelaksanaan vaksinasi. Sebab, vaksinasi merupakan salah satu faktor dalam mempercepat pemulihan ekonomi dari pandemi covid-19,” lanjutnya
Melihat Lampung merupakan gerbang pulau Sumatera, maka menurutnya pemulihan ekonomi harus segera dilakukan agar semua aktivitas masyarakat bisa berjalan normal tanpa adanya hambatan.
Selain itu, Muzani juga menjelaskan bahwa kegiatan vaksin bersama Gerindra ini untuk membantu pemerintah dalam percepatan herd immunity atau kekebalan kelompok.
“Jadi kegiatan vaksin bersama Gerindra tujuannya adalah membantu pemerintah, dalam percepatan kekebalan kelompok di Provinsi Lampung,” paparnya.
“Jika nanti pencapaian vaksinasi sudah terpenuhi dari target pemerintah, saya mengimbau masyarakat harus tetap melaksanakan protokol kesehatan, jangan abai. Sebab, tidak ada jaminan orang yang sudah vaksin tidak akan terpapar virus covid-19,” pungkasnya. (*)
Lampung
Gubernur Rahmat Mirzani Tingkatkan Kesejahteraan Petani Singkong di Lampung: Harga Kompetitif Dibanding Daerah Lain

Alteripost Bandar Lampung – Provinsi Lampung, sebagai salah satu sentra produksi singkong di Indonesia, telah menetapkan harga resmi singkong sebesar Rp1.400 per kilogram dengan potongan rafaksi maksimal 15% pada 23 Desember 2024. Namun, implementasi harga ini menghadapi kendala karena beberapa perusahaan tapioka di Lampung Timur memilih tutup dan belum mengindahkan keputusan tersebut.
Pada 31 Januari 2025, Kementerian Pertanian menetapkan harga pembelian singkong untuk industri tepung nasional sebesar Rp1.350 per kilogram dengan potongan rafaksi maksimal 15%, berlaku secara nasional.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan komitmennya dalam mensejahterakan petani dan mendorong pengusaha untuk mematuhi aturan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, petani, dan pengusaha dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.
“Bapak Presiden melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan harga singkong sebesar Rp1.350 per kilogram dan sudah berlaku mulai 31 Januari 2025,” ujarnya.
Di provinsi lain, harga singkong cenderung mengikuti ketetapan nasional sebesar Rp1.350 per kilogram. Namun, implementasi harga ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar dan kesepakatan antara petani dan industri setempat. Misalnya, di beberapa daerah, harga singkong sempat anjlok akibat produksi berlebih dan rendahnya mutu singkong, sehingga kalah bersaing dengan tepung tapioka impor dari Thailand dan Kamboja.
Dengan demikian, meskipun terdapat ketetapan harga nasional, perbedaan harga singkong bahan tapioka antara Lampung dan provinsi lainnya dapat terjadi akibat faktor-faktor lokal seperti kebijakan pemerintah daerah, kondisi pasar, kualitas singkong, dan respons industri terhadap kebijakan tersebut.
Selanjutnya, Gubernur berencana untuk kembali bertemu dengan perusahaan singkong di Lampung, guna mencapai formulasi tata niaga singkong yang baik di Lampung.
Guna menekan biaya produksi petani, Gubernur Mirza juga mendorong swasembada pupuk. Gubernur menjelaskan bahwa saat ini 70% dari Harga Pokok Produksi (HPP) petani berasal dari biaya pupuk, sehingga swasembada pupuk menjadi kunci untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan kesejahteraan petani singkong di Provinsi Lampung dibawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani dapat meningkat, dan stabilitas harga komoditas ini terjaga, sehingga memberikan dampak positif bagi petani dan perekonomian daerah. (*)