Connect with us

DPRD

Mingrum Serap Aspirasi Masyarakat

Published

on

 

Alteripost.co, Lampung Tengah
Mingrum Gumay selaku Ketua DPRD Provinsi Lampung kembali menggelar reses tahap I secara lanjutan di sejumlah titik guna menyerap aspirasi masyarakat di Kabupaten Lampung Tengah, Jum’at (26/02/2022).

Adapun kegiatan tersebut dilaksanakan di Kampung Sri Dadi, kemudian di lanjutkan di Kampung Sinar Sari hingga terlihat antusias masyarakat untuk mengikuti kegiatan reses dengan harapan dapat menyampaikan keluhan dan harapan kepada Ketua DPRD Lampung tersebut.

Dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay menyampaikan melalui Kelompok Wanita Tani (KWT), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) agar memaksimalkan sebagai wadah aspirasi bagi masyarakat kelompok sektor pertanian untuk diteruskan dan disampaikan.

“Harus dipilih dan pilah dulu ya aspirasi dari masyarakat melalui kelompok binaan, mudahnya sesuai dengan tingkat kegentingannya biar dapat segera dilaksanakan apa yang menjadi harapannya,” ujar Mingrum.

Ia juga mendorong, ibu-ibu harus untuk lebih kreatif dan inovatif terhadap kearifan lokal guna meningkatkan perekonomian keluarga serta dapat membuka peluang usaha baru sehingga berdampak pada penyerapan tenaga kerja baru nantinya.

“Idenya dituangkan saja melalui proposal, bagaimana potensi pasarnya, peluang, serta bisnis modelnya, kalau memang sudah diperlukan support untuk menuju pemasaran secara digital nanti kita akan beri pendampingan yang berkolaborasi dengan pihak Platfrom digital,” tutup Mingrum.

Dalam kegiatan reses tersebut, dirinya menyempatkan melihat peternakan sapi dan proses penggilingan padi yang dimiliki oleh masyarakat kecamatan kalirejo. (*)

Facebook Comments Box
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DPRD

Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen, Bukti Keberpihakan Gubernur ke Masyarakat

Published

on

Alteripost Bandar Lampung – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Deni Ribowo mengapresiasi capaian deflasi signifikan pada sektor pendidikan di bawah kepemimpinan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.

Deni mengatakan, kondisi ini merupakan fenomena baru yang belum pernah terjadi dalam kurun beberapa dekade terakhir.

“Deflasi hingga 15 persen di era Gubernur Rahmat Mirzani Djausal ini belum pernah terjadi dalam belasan tahun terakhir. Dari data BPS, ada empat subkelompok pendidikan yang dicatat, dan dua di antaranya mengalami deflasi tajam, yakni pendidikan dasar serta anak usia dini minus 1,77 persen, serta pendidikan menengah yang anjlok hingga minus 51,23 persen,” kata Deni, Selasa (02/09/).

Sebaliknya, pendidikan tinggi justru mencatat kenaikan sebesar 11,95 persen. Bagi Deni, fenomena ini menandakan adanya perubahan besar dalam struktur biaya pendidikan yang pada akhirnya memberi dampak pada perputaran ekonomi masyarakat.

Bahkan, kebijakan penghapusan uang komite serta pemberian subsidi pendidikan yang dijalankan sejak awal tahun 2025 telah memberi kontribusi nyata dalam menekan beban ekonomi keluarga di Lampung.

“Ini menjadi angin segar bagi masyarakat. Kebijakan Gubernur soal penghapusan uang komite dan subsidi pendidikan terbukti berdampak baik, bukan hanya meringankan orang tua, tapi juga menggerakkan sektor ekonomi. Komisi V memberikan apresiasi kepada Gubernur Lampung yang bersama DPRD telah bekerja keras menghadirkan kebijakan pro-rakyat,” ungkapnya

Untuk itu, kata Politisi Demokrat Lampung ini, bahwa capaian ini akan mendorong kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung di masa mendatang, sehingga provinsi ini bisa mempercepat langkah untuk bersaing dengan daerah lain yang lebih maju.

“Tentu semua pihak harus ikut mengawal kebijakan ini. Kalau ada yang kurang, mari sama-sama kita koreksi. Tapi kalau baik, harus kita dukung agar manfaatnya lebih luas,” tandasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan (year on year/yoy) Lampung pada Agustus 2025 tercatat hanya 1,05 persen, lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 2,33 persen. Inflasi masih didorong kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,12 persen, terutama dari komoditas bawang merah, beras, dan tomat.

Sementara itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya justru mengalami inflasi tinggi hingga 6,76 persen. Namun, yang paling menonjol adalah kelompok pendidikan yang menyumbang deflasi 0,98 persen, dipicu kebijakan restrukturisasi biaya pendidikan oleh Pemprov Lampung.(*)

Facebook Comments Box
Continue Reading