Ekonomi dan Bisnis
Pastikan Kesiapan Siaga Nataru, PLN Cek SPKLU di Jalur mudik Sumatra Selatan- Lampung
Alteripost Bandar Lampung – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung terus menunjukan komitmen kesiapan Kelistrikan aman jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), tak luput dengan fasilitas penujang Kendaraan Listrik seperti penambahan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), hingga penyediaan SPKLU mobile dan posko SPKLU pada jalur mudik Sumatra Selatan hingga Lampung. Rabu (18/12/2024).
Ditemui saat menyambut Touring Electric Vehicle (EV) Direktorat Retail dan Niaga PLN Kantor Pusat pada Selasa 17/12, General Manger (GM) PLN UID Lampung Muhammad Joharifin menyampaikan kesiapannya terkait infrastruktur pengisian bahan bakar mobil ramah lingkungan ini di Provinsi Lampung saat momen Nataru.
“Sampai saat ini SPKLU telah tersedia di berbagai titik strategis di Provinsii Lampung, terletak di 34 lokasi strategis, sebanyak 55 unit mesin SPKLU beserta 1 unit SPKLU mobile siap melengkapi kenyamanan para pemudik yang menggunakan Kendaraan Listrik pada momen Nataru 2024”, jelas Joharifin
Joharifin menambahkan efisiensi yang signifikan diprediksi menambah animo masyarakat untuk menggunakan pilihan moda transportasi elektronik atau Electric Vehicle/EV saat mudik Natal dan liburan tahun baru ini. Untuk itu, fasilitas penujang seperti SPKLU sepanjang rute arus mudik yang ditempuh serta titik-titik wisata dan penginapan menjadi fokus kesiapsiagaan PLN UID Lampung.
“Sebanyak 29 unit SPKLU telah tersedia di sepanjang rest Area ruas toll Sumatra Selatan hingga Lampung Bakauheni Terbanggi Besar (Bakter), sementara 26 unit SPKLU lainnya tersebar di kota dan kabupaten di Provinsi Lampung,” tambahnya.
Selain mesin pengisian SPKLU, GM UID Lampung juga memaparkan kesiap siagaan terkait pelayanan pendukung seperti Posko Mudik SPKLU di 13 lokasi Rest Area dan non toll, 78 personil yang siaga 24 jam melayani kebutuhan pengisian kendaraan Listrik, Aplikasi PLN Mobile untuk mengetahui titik pengisian sesuai rute mudik pelanggan sampai dengan Hotline layanan SPKLU melalui Nomor Whatsapp 08777-11-12-123.
“Di Provinsi Lampung mulai dari lintas timur, lintas barat dan lintas tengah telah kami periksa kesiapannya, termasuk di kawasan tujuan wisata seperti Pesawaran. Hari ini juga telah dilakukan Touring EV Direktorat Retail dan Niaga PLN Kantor Pusat mulai dari Palembang ke lampung , kemudian esok akan dilanjutkan sampai dengan banten hingga Jawa Timur guna memastikan SPKLU berfungsi dengan baik pada momen Nataru tahun ini ” pungkas Joharifin.(*)
Ekonomi dan Bisnis
Perekonomian Lampung Stabil, Tumbuh 5,04 Persen di Triwulan III 2025
Alteripost Lampung – Perekonomian Lampung pada triwulan III 2025 tetap solid dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,04% (yoy), relatif stabil dibandingkan capaian triwulan sebelumnya yang sebesar 5,09% (yoy).
Secara nominal, perekonomian Lampung pada triwulan III 2025 atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan (2010) masing-masing tercatat sebesar Rp135,56 triliun dan Rp76,58 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan III 2025 utamanya didukung oleh Permintaan Domestik, yakni konsumsi rumah tangga, investasi dan konsumsi pemerintah yang masing- masing tumbuh sebesar 4,94%; 6,06%; dan 4,00% (yoy).
Kinerja konsumsi rumah tangga menguat seiring meningkatnya optimisme masyarakat dan nilai tukar petani (NTP), sementara pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ditopang oleh tingginya realisasi penanaman modal dalam negeri.
Adapun pemulihan kinerja konsumsi pemerintah sejalan dengan kenaikan pagu belanja APBD Perubahan Provinsi Lampung, utamanya belanja modal dalam rangka pembangunan infrastruktur.
Dari sisi eksternal, kinerja ekspor tumbuh 5,33% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya disebabkan menurunnya permintaan global, terutama untuk komoditas kopi, CPO, dan gula.
Realisasi pertumbuhan ekonomi Lampung yang tetap solid pada triwulan III 2025 juga tercermin dari sisi lapangan usaha (LU), utamanya LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan Besar dan Eceran (PBE) yang masing-masing tumbuh sebesar 7,74%; 4,74%; dan 3,98% (yoy).
Kinerja LU Pertanian terakselerasi dari triwulan sebelumnya didorong oleh peningkatan produksi tanaman pangan, perkebunan dan perikanan.
Adapun kinerja kinerja LU Industri Pengolahan mengalami perlambatan seiring dengan penurunan promp manufacturing index (PMI) Provinsi Lampung. Selaras dengan itu, kinerja LU PBE juga lebih rendah dari triwulan sebelumnya dipengaruhi perlambatan aktivitas perdagangan luar negeri.
Bank Indonesia memandang kinerja perekonomian Lampung yang positif akan terus berlanjut ,meski beberapa risiko perlu diwaspadai.
Pada tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Lampung diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,9 – 5,5% didorong oleh penguatan permintaan domestik, utamanya konsumsi rumah tangga dan investasi.
Prospek kinerja Konsumsi Rumah Tangga yang lebih baik didukung oleh kenaikan UMP sebesar 6,5% serta perbaikan daya beli pekerja di sektor pertanian, sementara investasi diperkirakan meningkat seiring membaiknya kepastian pasca periode pemilu.
Dari sisi eksternal, kinerja net ekspor diprakirakan termoderasi dipengaruhi normalisasi permintaan komoditas utama seperti kopi, CPO, dan karet sejalan dengan perbaikan rantai pasok global.
Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Upaya tersebut ditempuh melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian dan percepatan hilirisasi komoditas unggulan yang didukung oleh penguatan ekosistem UMKM berorientasi ekspor.
Di sisi lain, persepsi positif terhadap iklim investasi di Lampung terus diperkuat melalui dorongan pengembangan proyek proyek potensial dan promosi Investment Project Ready to Offer (IPRO).
Sementara itu, stabilitas harga terus dijaga melalui sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) secara berkesinambungan. (*)

