Connect with us

DPRD

Aksi Damai di Bandar Lampung, Pemprov dan DPRD Janji Kawal Aspirasi

Published

on

Alteripost Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung bersama DPRD Provinsi menegaskan komitmennya untuk mendengarkan dan menampung aspirasi masyarakat yang menggelar aksi damai di kantor pemerintahan, Senin (1/9/2025).

Gubernur Lampung Mirza menyampaikan apresiasi kepada mahasiswa dan elemen masyarakat yang hadir dalam unjuk rasa tersebut. “Terima kasih sebesar-besarnya kepada adik-adik mahasiswa dan seluruh instrumen masyarakat Lampung yang hadir hari ini. Kalian telah membuktikan bahwa kita cinta dengan daerah kita, cinta dengan masyarakat kita,” ujarnya.

Mirza menekankan bahwa aspirasi yang disampaikan massa akan diperjuangkan pemerintah daerah hingga ke tingkat pusat. “Pemerintah telah mendengar dan membenarkan seluruh aspirasi teman-teman sekalian. Ini akan menjadi pendorong bagi kami untuk memperjuangkan aspirasi adik-adik kepada Pemerintah Pusat,” kata dia.

Ia juga mengimbau para demonstran menjaga ketertiban dan keamanan daerah. “Tolong jaga Provinsi Lampung dari hari ini, besok, sampai masa depan. Karena kalianlah masa depan Provinsi Lampung,” ucap Mirza.

Sementara itu, Ketua DPRD Provinsi Lampung Ahmad Giri Akbar turut menegaskan kesiapan lembaganya dalam menyerap aspirasi. “Kami bersama para pimpinan dan rekan-rekan anggota siap berdialog dan menemui teman-teman yang akan menyampaikan aspirasi di Gedung DPRD Provinsi Lampung,” tegasnya.

Tampak hadir juga Wakil Ketua DPRD Naldi Rinara, Ketua Fraksi PDI-P Lesty Putri Utami, Ketua Fraksi PKB Fatikhatul Khoiriyah dan Diah Dharmayanti (PAN) dan lainnya. (*)

Facebook Comments Box
Continue Reading

DPRD

Deni Ribowo: Deflasi Pendidikan 15 Persen, Bukti Keberpihakan Gubernur ke Masyarakat

Published

on

Alteripost Bandar Lampung – Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Lampung Deni Ribowo mengapresiasi capaian deflasi signifikan pada sektor pendidikan di bawah kepemimpinan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.

Deni mengatakan, kondisi ini merupakan fenomena baru yang belum pernah terjadi dalam kurun beberapa dekade terakhir.

“Deflasi hingga 15 persen di era Gubernur Rahmat Mirzani Djausal ini belum pernah terjadi dalam belasan tahun terakhir. Dari data BPS, ada empat subkelompok pendidikan yang dicatat, dan dua di antaranya mengalami deflasi tajam, yakni pendidikan dasar serta anak usia dini minus 1,77 persen, serta pendidikan menengah yang anjlok hingga minus 51,23 persen,” kata Deni, Selasa (02/09/).

Sebaliknya, pendidikan tinggi justru mencatat kenaikan sebesar 11,95 persen. Bagi Deni, fenomena ini menandakan adanya perubahan besar dalam struktur biaya pendidikan yang pada akhirnya memberi dampak pada perputaran ekonomi masyarakat.

Bahkan, kebijakan penghapusan uang komite serta pemberian subsidi pendidikan yang dijalankan sejak awal tahun 2025 telah memberi kontribusi nyata dalam menekan beban ekonomi keluarga di Lampung.

“Ini menjadi angin segar bagi masyarakat. Kebijakan Gubernur soal penghapusan uang komite dan subsidi pendidikan terbukti berdampak baik, bukan hanya meringankan orang tua, tapi juga menggerakkan sektor ekonomi. Komisi V memberikan apresiasi kepada Gubernur Lampung yang bersama DPRD telah bekerja keras menghadirkan kebijakan pro-rakyat,” ungkapnya

Untuk itu, kata Politisi Demokrat Lampung ini, bahwa capaian ini akan mendorong kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung di masa mendatang, sehingga provinsi ini bisa mempercepat langkah untuk bersaing dengan daerah lain yang lebih maju.

“Tentu semua pihak harus ikut mengawal kebijakan ini. Kalau ada yang kurang, mari sama-sama kita koreksi. Tapi kalau baik, harus kita dukung agar manfaatnya lebih luas,” tandasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan (year on year/yoy) Lampung pada Agustus 2025 tercatat hanya 1,05 persen, lebih rendah dibanding periode sama tahun lalu yang mencapai 2,33 persen. Inflasi masih didorong kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,12 persen, terutama dari komoditas bawang merah, beras, dan tomat.

Sementara itu, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya justru mengalami inflasi tinggi hingga 6,76 persen. Namun, yang paling menonjol adalah kelompok pendidikan yang menyumbang deflasi 0,98 persen, dipicu kebijakan restrukturisasi biaya pendidikan oleh Pemprov Lampung.(*)

Facebook Comments Box
Continue Reading