Lampung
Masjid Raya Al-Bakrie Diharapkan Menjadi Ikon Baru Syiar Islam di Lampung

Alteripost.co, Bandarlampung- Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal bersama Menteri Agama (Menag) RI Nasaruddin Umar dan tokoh nasional Aburizal Bakrie, bersama-sama menandatangani prasasti sebagai tanda dibukanya Masjid Raya Al-Bakrie Lampung untuk kepentingan umum, Jumat (12/9/2025). Peresmian tersebut juga menjadi penanda hadirnya ikon baru rumah ibadah megah dan tentunya dalam langkah mendukung syiar Islam di Bumi Ruwa Jurai.
Dalam sambutannya, Gubernur Mirza menyebut momen peresmian masjid ini sebagai hari bersejarah sekaligus berkah bagi masyarakat Lampung. Ia menekankan bahwa kehadiran Masjid Raya Al-Bakrie akan memperkuat kehidupan beragama dan diharapkan menjadi pusat syiar Islam di provinsi ini.
“Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan sebuah anugerah besar. Masjid Raya Al-Bakrie hadir sebagai simbol persatuan dan pusat dakwah. Saya berharap masjid ini tidak hanya menjadi tempat shalat, tetapi juga pusat pembelajaran Al-Qur’an, dakwah, dan kegiatan sosial,” ujar Gubernur.
Gubernur menambahkan, pembangunan masjid ini merupakan kelanjutan cita-cita Gubernur Lampung periode 2019–2024, Arinal Djunaidi. Ia mengingat betul bagaimana Arinal meyakinkan seluruh fraksi di DPRD Lampung agar proyek ini bisa diwujudkan. “Hari ini kita melihat cita-cita itu benar-benar berdiri megah di tengah kota,” kata Gubernur.
Menurutnya, masjid berkapasitas hingga 12 ribu jamaah ini akan menjadi landmark baru Provinsi Lampung. Ia menegaskan pemerintah provinsi bersama masyarakat akan berkomitmen menjaga dan memakmurkan masjid agar benar-benar menjadi pusat kebersamaan.
Gubernur Mirza juga menekankan bahwa masjid ini harus menjadi rumah bagi semua kalangan. Ia berharap ke depan fungsi masjid tak hanya terbatas pada ibadah, tetapi juga kembali seperti zaman Rasulullah SAW, yakni sebagai pusat pelayanan umat.
“Dulu orang lapar datang ke masjid, orang yang butuh bantuan datang ke masjid, bahkan agama lain pun bisa merasa aman mendatangi masjid. Saya ingin semangat itu kita hidupkan kembali di Masjid Al-Bakrie ini,” tutur Gubernur.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Lampung akan menjadikan masjid ini sebagai ikon pariwisata religi. Bahkan ia berencana menyediakan shuttle bus dari bandara menuju Masjid Raya Al-Bakrie agar wisatawan dapat langsung merasakan keindahan dan kemegahannya.
Selain itu, Gubernur berharap masjid ini juga menjadi wadah bagi generasi muda Lampung untuk belajar, menemukan jati diri, dan menguatkan akhlak mulia. “Anak-anak kita harus bisa belajar Al-Qur’an, mengaji, dan menumbuhkan semangat ukhuwah Islamiah dari masjid ini,” katanya.
Gubernur juga mengajak seluruh masyarakat Lampung untuk bersama-sama menjaga masjid. “Keluarga Bakrie sudah membangunkan masjid yang megah, tugas kita adalah memakmurkan dan merawatnya. Mari kita rawat, kita makmurkan bersama. Inilah wajah baru Lampung yang penuh keberkahan,” pungkasnya.
Tokoh nasional Aburizal Bakrie, yang mewakili keluarga besar Bakrie, menegaskan bahwa pembangunan masjid ini merupakan bentuk rasa syukur dan pengabdian kepada tanah kelahiran ayahnya, almarhum Haji Achmad Bakrie. “Kami ingin memberikan sesuatu kembali untuk Lampung. Semoga masjid ini menjadi amal jariyah yang bermanfaat bagi umat,” ujar Aburizal.
Aburizal Bakrie menjelaskan, pembangunan masjid dilaksanakan di atas lahan seluas 2,2 hektar milik Pemprov Lampung. Pembangunan dilakukan Yayasan Bakri Amanah dengan dukungan arsitek dari PT Urbana Indonesia dan kontraktor nasional. “Masjid ini mampu menampung 12 ribu jamaah, memiliki ballroom berkapasitas 1.200 orang, ruang belajar Al-Qur’an, perpustakaan, serta area UMKM,” jelasnya.
Aburizal juga menekankan pentingnya memakmurkan masjid dengan ibadah, zikir, dan ilmu. Ia mengajak masyarakat untuk menjadikan masjid ini bukan hanya tempat beribadah, tetapi juga pusat kegiatan sosial, pendidikan, dan persaudaraan.
Selain itu, Aburizal Bakrie juga menambahkan bahwa keberadaan area UMKM di sekitar masjid akan memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. “Kami ingin masjid ini juga memberi manfaat langsung dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Pembangunan Masjid, Aninditha Anestya Bakrie, dalam laporannya menyebut bahwa pembangunan masjid dimulai sejak Februari 2023 dan rampung pada September 2025. “Masjid ini kami persembahkan sebagai dedikasi kepada almarhum Haji Achmad Bakrie, seorang putra asli Lampung yang dikenal dengan iman, pendidikan, dan kepedulian sosialnya,” ucap Aninditha.
Ia menambahkan, masjid dilengkapi area hijau, taman bermain anak, jogging track, serta fasilitas parkir luas. “Kami ingin masjid ini hidup, tidak hanya untuk shalat tetapi juga menjadi pusat kegiatan umat yang membawa manfaat,” ucapnya.
Dengan kapasitas besar dan fasilitas modern, masjid ini juga diharapkan menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan keagamaan skala nasional dan internasional. Pemerintah daerah menilai masjid ini berpotensi menjadi pusat kegiatan Islam yang strategis di Sumatera bagian selatan.
Menteri Agama RI Nasaruddin Umar yang juga turut hadir dalam kegiatan tersebut, menyampaikan tausiah keagamaan sekaligus menyatakan secara resmi bahwa masjid raya Al-Bakrie terbuka untuk umum. Ia berharap keberadaan Masjid Raya Al-Bakrie menjadi teladan dalam mengelola rumah ibadah yang terbuka, ramah, dan inklusif.
Masjid Raya Al-Bakrie diproyeksikan menjadi ikon baru Lampung sekaligus simbol persaudaraan. Kehadirannya menambah daftar rumah ibadah representatif di Indonesia yang tidak hanya berfungsi sebagai pusat ibadah, tetapi juga ruang publik yang menyatukan umat.
Dengan peresmian ini, masyarakat Lampung kini memiliki kebanggaan baru. Masjid Raya Al-Bakrie bukan hanya tempat sujud, tetapi juga landmark keagamaan, sosial, dan budaya yang akan diwariskan di lintas generasi selanjutnya. (Rls)
Lampung
Gandeng BPS, Pemprov Lampung Komitmen Hadirkan Data yang Tepat dan Akurat

Alteripost.co, Bandarlampung-
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus memperkuat kolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung dalam rangka mendukung pembangunan yang berbasis data akurat dan komprehensif. Sinergi ini ditandai dengan audiensi antara Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan dengan Kepala BPS Provinsi Lampung pada Jumat (12/9/2025), di Ruang Kerja Sekdaprov.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari kunjungan BPS sebelumnya kepada Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal pada Kamis (11/9/2025). Melalui rangkaian pertemuan ini, Pemerintah Provinsi Lampung bersama BPS meneguhkan komitmen untuk menyukseskan dua agenda nasional, yaitu Hari Statistik Nasional (HSN) 2025 dan Sensus Ekonomi (SE) 2026.
Pemprov Lampung sepakat bahwa keberhasilan kedua agenda nasional tersebut sangat bergantung pada dukungan penuh semua pihak. Data yang akurat dan menyeluruh menjadi landasan penting bagi penyusunan kebijakan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.
Selain itu, Pemprov Lampung juga mendukung langkah BPS dalam meningkatkan literasi statistik di masyarakat. Salah satu upaya nyata adalah penerbitan sejumlah buku dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, yang berjudul; Cerita di Balik Dua Belas Indikator. Selanjutnya Statistik Berkisah. Dan yang terakhir adalah Potret Kemiskinan di Provinsi Lampung.
Melalui publikasi tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat memahami peran penting statistik dalam kehidupan sehari-hari, sekaligus mendorong kesadaran bahwa data merupakan instrumen vital dalam pembangunan.
Dengan kerja sama yang solid dengan BPS serta dukungan peningkatan literasi statistik di masyarakat, Pemerintah optimis, Lampung dapat menghadirkan data berkualitas yang menjadi dasar kuat dalam perencanaan pembangunan daerah. (*)