DPRD
Usai Rapat Dengan Seluruh OPD, Jajaran Pansus LKPJ Dikabarkan Bakal Pelesiran ke Palembang
Alteripost.co, Bandarlampung-
Usai rapat pembahasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) dengan seluruh OPD dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung beberapa waktu lalu.
Besok, puluhan jajaran Panitia Khusus (Pansus) LKPJ dikabarkan bakal pelesiran alias Kunjungan Kerja (Kunker) ke Palembang, Sumatera Selatan.
Saat dikonfirmasi perihal tersebut, anggota Pansus LKPJ Ikhwan Fadil Ibrahim membenarkan kabar tersebut. Namun, pihaknya tidak mengetahui secara mendalam, karena beralasan tidak mengikuti rapat internal Pansus LKPJ.
“Ya betul, besok jajaran Pansus LKPJ, baik unsur Pimpinan dan seluruh anggota ada agenda Kunker ke Palembang,” kata Daeng sapaan akrabnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (07/06/2021).
Saat disinggung soal tujuan Kunker tersebut, Ketua Komisi III DPRD Lampung menjelaskan bahwa itu adalah dalam rangka finalisasi, karena prosedurnya seperti itu. Sebelumnya, pihak Pansus LKPJ juga sudah melakukan Kunker pertama dalam rangka evaluasi.
“Yang saya tahu sih seperti itu. Jadi Pansus LKPJ ini Kunker kedua dalam rangka finalisasi, atau study banding lah. Karena rapat pembahasan LKPJ dengan seluruh OPD kan telah dilakukan,” ucapnya.
“Kalau saya tidak mengikuti Kunker tersebut, kebetulan besok ada acara di Dapil dan tidak bisa ditunda atau diwakilkan,” tambahnya.
Sementara itu, anggota Pansus LKPJ lainnya Soni Setiawan membenarkan kabar tersebut. Menurutnya, Kunker tersebut sudah dijadwalkan dan besok akan ke Sumsel.
“Pansus LKPJ dalam rangka Kunker di Sumsel, kan sudah selesai rapat pembahasan LKPJ dengan para OPD,” singkatnya saat dikonfirmasi. (Gus)
DPRD
Penagguhan Penahanan Oknum Guru Kasus Asusila Disoal, Lesty Desak Polisi Kembali Tahan Pelaku
Alteripost.co, Bandarlampung-
Kenyataan begitu pahit bagi keluarga dan siswi berinisial (S) berusia sekitar 11 tahun yang menjadi korban asusila oknum gurunya sendiri.
Dugaan tindakan asusila ini dilakukan FZ, pelaku merupakan guru yang mengajar Bahasa Arab di sekolah SD Islam terpadu di Bandarlampung.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, FZ berstatus suami dari seorang selebgram dan MUA di Bandar Lampung.
Kasus oknum guru FZ, membuat Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Lampung Lesty Putri Utami geram. Ia meminta pihak Kepolisian meninjau kembali Penagguhan penahanan yang diberikan kepada pelaku.
“Saya sangat miris campur geram (kesal), kenapa pelaku mendapatkan penaguhan penahanan? Seharusnya penyidik Polresta Bandarlampung melalui Unit PPA menahan pelaku,” tegas Lesty, Jumat (01/11/2024).
Lesty pun mengungkapkan, menurut UU nomor 12 tahun 2023 tentang tindak pidana kekerasan seksual, menjadi dasar yang sangat jelas, supaya terduga pelaku asusila guru terhadap muridnya diproses dengan tegas dan tanpa pandang bulu.
Kemudian, penyidik diminta untuk menjamin keselamatan dan keamanan bagi korban, dengan mengajukan ke LPSK. Dan Pemerintah dapat masuk dengan menggandeng Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) setempat.
Lanjut Lesty, dalam kasus asusila yang dilakukan oknum guru FZ terhadap muridnya, seharusnya korban mendapatkan perlakuan yang baik dalam proses penegakkan hukum, apalagi korban ini merupakan murid SD yang masih berusia 11 tahun.
“Kepada Bapak Kapolresta Bandarlampung beserta jajarannya, saya minta peninjauan kembali soal penagguhan penahanan terhadap oknum guru FZ. Tolong dikaji kembali, karena dalam kasus ini yang sangat dirugikan adalah pihak korban. Apalagi korban ini statusnya masih di bawah umur,” pungkas Lesty.
Tak lama setelah masuk sel, tersangka mendapat penangguhan penahanan atas permintaan keluarganya, ucap Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol M Hendrik Apriliyanto.
Sebagai jaminan untuk pelaku, diserahkan uang Rp50 juta dan sertifikat hak milik (SHM) tanah atas nama SH yang merupakan kakak kandung tersangka.
Polisi menganggap FZ tidak menunjukkan tanda-tanda akan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti.
FZ juga dinilai kooperatif dan bersedia hadir ketika dihubungi oleh pihak kepolisian. Ia pun menjalani wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis.
“Jaminan penangguhan penahanan akan didaftarkan ke panitera di pengadilan,” ujar Hendrik.
Seluruh barang bukti (BB) juga telah diamankan, sehingga tidak ada kekhawatiran akan hilang.
Polisi berencana segera menyerahkan berkas perkara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Sebelumnya, Kuasa Hukum keluarga korban Ridho Abdillah Husin menyatakan keberatannya atas tidak ditahannya terduga pelaku asusila FZ oleh Polresta Bandarlampung.
“FZ sebelumnya sudah ditahan di Polresta Bandar Lampung tapi kini dikeluarkan dari tahanan,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis 31 Oktober 2024. (*)