Connect with us

Ekonomi dan Bisnis

CCEP Gandeng APINDO Lampung Dalam Membangun Optimisme UMKM di Masa Pandemi

Published

on

Foto: kegiatan pelatihan yang seminar UMKM yang diinisiasi APINDO Lampung dan CCEP

 

Alteripost.co, Bandarlampung-
Coca-Cola Europacifik Partner (CCEP) dan APINDO Lampung membangun optimisme para pelaku UMKM di masa Pandemi.

Seperti yang seluruh elemen masyarakat ketahui bahwa dampak Pandemi telah merubah peta jalan ekonomi diberbagai lapisan usaha baik mikro, kecil, menengah dan bahkan usaha besar tidak hanya di Indonesia tapi diberbagai belahan dunia.

Diperlukan cara cerdas untuk bisa terus bertahan karena perubahan yang terjadi begitu sangat cepat memaksa kita untuk melakukan akselerasi terhadap perubahan dengan melakukan adaptasi, inovasi dan bahkan kolaborasi agar bisa mendorong UMKM yang tangguh dan terus tumbuh inilah yang melatar belakangi APINDO Lampung bekerjasama dengan CCEP,hal tersebut diutarakan Ketua Apindo Lampung, Ary Meizari Alfian dalam sabutannya, Kamis (17/06/2021).

Pelatihan Kewirausahaan seri yang diselenggarakan di Galeri UMKM DPP Apindo Lampung Jl Sumantri Brodjonegoro, jalur dua kampus UNILA – Bandar Lampung. kali ini menghadirkan Rajiev Dewangga CEO Edukasi 4.0 dan Owner Honey To The Bee Jakarta, Deki Andika dengan pembawa acara Asrian Hendi Caya. Tema yang di angkat adalah Strategi Pemasaran Digital Untuk UMKM. Pemasaran digital saat ini tengah gencar dilakukan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), seperti di bidang kuliner. Perkembangan teknologi internet dan persaingan yang semakin ketat menjadi alasannya.

CEO Edukasi 4.0, Rajive Dewangga, mengatakan pemasaran digital (digital marketing) terbukti sangat membantu dan memudahkan pelaku UMKM untuk memberikan informasi dan berinteraksi secara langsung dengan konsumen. Kemudian, memperluas pangsa pasar, meningkatkan awareness, serta meningkatkan penjualan produk.

“Keberhasilan suatu produk dari hasil digital marketing yang paling dasar itu bisa diukur dari pendapatan profit via Google. Instagram dan Facebook adalah suatu hal yang kini wajib dimiliki UMKM. Setelah itu dapat memanfaatkan marketplace. Lalu yang paling bawah yaitu website,” kata Rajive Dewangga,

Owner Honey To The Bee, Deki Andika, menekankan strategi pemasaran digital yang digunakan untuk memperluas jaringan tak cukup hanya melalui sosial media dan marketplace. Website dinilai menjadi hal yang sangat penting dan wajib dimiliki pelaku UMKM sebagai bentuk identitas suatu produk.

“Idealnya yang paling wajib bagi UMKM adalah memiliki website. Sedangkan kalau kita hanya taruh di marketplace saingan varian di produk kita akan sangat banyak,” kata Deki yang memiliki usaha penjualan kue di Jakarta.

Deki menambahkan, dalam pemilihan nama produk merupakan hal yang tak kalah penting karena identitas menjadi segalanya. Dari segi pengemasan pun perlu diperhatikan.

“Packaging itu tidak hanya menarik, karena ini merupakan suatu benda yang ketika siapa pun menerima produk kita, itu akan selalu ingat tentang produk atau brand tersebut,” ujar dia.

“Zaman sekarang masyarakat membeli suatu produk melalui mata, bukan atas apa yang mereka dengar. “Foto produk itu nomor satu, harus cerdas memahami foto yang baik itu seperti apa,” tambah dia.

Sebelum pelatihan kewirausahaan diakhiri, ketua DPP APINDO Lampung menyampaikan pesan bahwa UMKM ini dapat menjadi salah satu penopang untuk membantu perekonomian lokal.

“Untuk itu saya menyarankan UMKM seharusnya diberikan banyak pelatihan dan pendampingan, agar bisa terus maju menjadi UMKM yang tangguh dan terus tumbuh,” ucap dia.

Perlu diketahui, pelatihan wirausaha 2021 seri diikuti para peserta yang sebagian besar pelaku UMKM kuliner yang tergabung dalam Apindo Lampung, baik yang hadir secara langsung maupun melalui zoom. (Rls)

Facebook Comments Box
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Ekonomi dan Bisnis

Bank Lampung Sukses Menjaga Ketersediaan Uang Tunai di Mesin ATM Selama Libur Idul Fitri 1445H

Published

on

Alteripost Bandar Lampung – Selama libur dan cuti bersama hari Raya Idul Fitri 1445 H, tanggal 8 – 15 April 2024 kemarin, Bank Lampung sukses memastikan ketersediaan dana tunai terutama pada mesin – mesin ATM miliknya agar memberikan pelayanan prima selama 24 jam. Kepastian tersebut diungkapkan Humas Bank Lampung Edo Lazuardi, Selasa (16/4/2024).

“Alhamdulillah selama libur dan cuti bersama Idul Fitri 1445 H kemarin, ketersediaan uang tunai di mesin-mesin ATM Bank Lampung terjaga dengan baik. Sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi,” ujar Edo Lazuardi.

Menurut Edo, kesuksesan menjaga ketersediaan uang tunai di mesin-mesin ATM Bank Lampung tidak lepas dari kinerja tim piket yang setiap harinya memantau dan mengisi di fasilitas – fasilitas seluruh ATM Bank Lampung.

“Setiap harinya ada tim khusus yang bertugas memantau dan mengisi mesin ATM Bank Lampung. Hal itu bertujuan agar jangan sampai adanya kekosongan di mesin-mesin ATM tersebut,” jelas Edo Lazuardi.

Saat disinggung uang tunai di mesin ATM mana yang paling cepat habis, Edo menyatakan untuk wilayah Bandar Lampung mesin ATM yang paling banyak digunakan yaitu di kantor pusat Bank Lampung, kemudian ATM di lokasi strategis lainnya.

Sementara itu hari ini, Selasa (16/4/2024) yang merupakan hari pertama kembali beroperasi kantor operasional Bank Lampung usai libur dan cuti bersama Idul Fitri 1445 H, suasana kantor – kantor pelayanan Bank Lampung tampak normal. Tidak terlihat adanya antrian panjang jnasabah yang datang dan menunggu.

Berdasarkan pemantauan di sejumlah kantor operasional Bank Lampung jumlah nasabah yang datang menunggu baik di layanan teller maupun customer service tidak banyak dan semua terlayani dengan cepat. (*)

Facebook Comments Box
Continue Reading