Connect with us

Bandar Lampung

Aep Fasilitasi Keluhan Warga Terkait Pipa PDAM Way Rilau Belum Terpasang

Published

on

Foto: Istimewa for Alteripost.co

 

Alteripost.co, Bandarlampung-
Sejumlah warga Jalan Sam Ratulangi Kelurahan Penengahan Raya mengadukan permasalahan pemasangan pipa PDAM Way Rilau kepada Wakil Ketua DPRD Bandar Lampung Aep Saripudin.

Menindaklanjuti keluhan tersebut, Aep langsung menghubungi Plt. Direktur PDAM Way Rilau Toton Sulistyo untuk mencari solusinya.

Rabu, 1/9/2021, sebanyak enam orang warga Jalan Sam Ratulangi Kelurahan Penengahan Raya, diundang langsung ke kantor PDAM Way Rilau untuk berdialog mencari solusi bersama.

Dalam kesempatan tersebut, Dedi salah satu warga yang tinggal di Jalan Sam Ratulangi Kelurahan Penengahan Raya, menceritakan bahwa pada tahun 2018 ada tawaran pemasangan instalasi air PDAM kepada warga, dan kebetulan di daerah tersebut warga sangat butuh air, sehingga masyarakat antusias dengan program ini, apa lagi bisa dicicil.

Namun setelah lunas, mereka belum juga mendapati ada proses yang berjalan terkait pemasangan pipa saluran air di tempat mereka. Pernah komplain ke PDAM namun hanya dijanjikan waktu namun tidak ada perkembangan yang berarti.

Sempat mengajukan komplain lagi, lalu warga diberi nomor kontak pihak swasta atau kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut. Namun belum juga membuahkan hasil. Akhirnya melalui rembuk warga, warga sepakat untuk menjadikan masalah ini masalah bersama dan akan mencarikan solusinya.

Menanggapi hal tersebut, Plt. Direktur PDAM Way Rilau Toton Sulistyo mengatakan pihaknya melakukan pemasaran ke kelurahan-kelurahan di Bandarlampung, dan harusnya titik-titik daerah yang bisa melakukan pemasangan baru sesuai dengan DED (detail engineering design), namun di lapangan ada beberapa daerah yang tidak termasuk di DED mendaftar ke PDAM, salah satunya warga Jalan Sam Ratulangi RT 1 LK 2 kelurahan Penengahan Raya ini.

“Jadi karena pengerjaan program ini sesuai dengan tugas masing-masing pihak, maka PDAM hanya bisa melakukan apa yang menjadi tugasnya saja, yaitu terkait pemasangan pipa meteran rumah tangga, kalau terkait pemasangan pipa saluran sekunder yang menghubungkan jalur utama (pipa besar) ke jalur rumah tangga dikerjakan oleh pihak swasta yang dikontrak oleh pemda. Setelah kontrak swasta berakhir, baru PDAM bisa mengambil alih dan akan melakukan penggalian dan pemasangan pipa penghubung ke rumah tangga secara bertahap,” jelas Toton.

Untuk permasalahan yang dialami warga Jalan Sam Ratulangi ini, Toton berjanji bahwa PDAM Way Rilau akan segera prioritaskan pemasangan pipa dan penyambungan saluran air PDAM ke rumah warga, khususnya warga Gg. Salam, RT 01 LK 02 Kelurahan Penengahan Raya, Kedaton, Bandarlampung. (Rls)

Facebook Comments Box
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bandar Lampung

Ratusan Pensiunan Guru Mesti Mendapatkan Kembali Haknya, Asroni Paslah: Audit Koperasi Betik Gawi!

Published

on

Foto: anggota DPRD Bandarlampung dari Fraksi Gerindra Asroni Paslah (istimewa)

 

Alteripost.co, Bandarlampung-
Belum lama ini publik Bandarlampung dihebohkan dengan aksi demo yang dilakukan ratusan pensiunan guru yang berlangsung di depan Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung.

Sekitar 270 pensiunan guru tersebut menuntut pengembalian dana pensiun yang telah mereka simpan melalui Koperasi Betik Gawi selama bertahun-tahun.

Diketahui, tabungan ini dikumpulkan melalui pemotongan Rp100 ribu dari gaji setiap guru per bulan sejak 2018, dengan nilainya saat ini ditaksir mencapai Rp100 miliar.

Kegaduhan itu pun memancing perhatian anggota DPRD Bandarlampung dari Fraksi Gerindra Asroni Paslah. Ia mendukung langkah Pemkot Bandarlampung yang hendak mengaudit Koperasi Betik Gawi.

“Tentu saya sebagai anggota DPRD yang punya tanggungjawab moral kepada masyarakat, saya mendukung langkah Pemkot Bandarlampung melakukan audit pada Koperasi Betik Gawi. Karena kita ingin tahu uang ini alirannya ke mana saja. Kenapa ketika para pensiunan guru hendak mengambil haknya dipersulit,” ucap Ketua DPC Gerindra Bandarlampung tersebut, Selasa (10/09/2024).

Asroni pun meminta atensi dari Aparat Penegak Hukum (APH) seperti Kejati dan Polda. Mengingat hal ini sangat krusial, karena ratusan pensiunan guru ini meminta hak mereka yang disimpan di Koperasi Betik Gawi untuk dikembalikan.

“Ini menyangkut hak ratusan pensiunan guru, jadi saya meminta APH mengatensi soal kegaduhan ini. Apakah ada unsur dugaan penyelewengan atau penggelapan yang dilakukan pihak manajemen Koperasi Betik Gawi atau tidak? Tentu harus kita cari tahu semua kebenarannya seperti apa,” tegas Asroni.

Ia pun berharap persoalan ini dapat segera terselesaikan. Sehingga ratusan pensiunan guru tersebut mendapatkan kembali haknya.

“Prinsipnya kita akan kawal persoalan ini sampai ratusan pensiunan guru mendapatkan kembali haknya,” pungkas Asroni. (Gus)

 

Facebook Comments Box
Continue Reading