Nasional
PLN Siap Amankan Pasokan Listrik Jelang Nataru

Alteripost.co, Bandarlampung-
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) Regional Sumatera dan Kalimantan melaksanakan Gelar Personil dan Peralatan Siaga jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) di PLTU Tarahan Lampung, Jumat (10/12/20721) beberapa waktu lalu.
Langkah tersebut dilakukan PLN dalam rangka menyambut persiapan Natal dan Tahun Baru 2022. Serta mengamankan pasokan listrik semaksimal mungkin.
Direktur Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Adi Lumakso menjelaskan, beban puncak maksimal di Pulau Sumatera diprediksi sebesar 6.362 megawatt (MW) pada Natal dan malam pergantian tahun nanti. Saat ini, cadangan daya di Sumatera dalam kondisi aman sebesar 10,9 persen.
Adi juga menjelaskan, kondisi kelistrikan isolated di sistem Nias, Batam, Bintan, Bangka dan Belitung diprediksi aman dan diharapkan dapat menopang beban puncak saat periode siaga.
“Terdapat 16,6 juta pelanggan di Pulau Sumatera ini yang harus kita jaga kehandalannya agar masyarakat dapat menikmati listrik secara kontinyu ketika merayakan Natal dan Tahun Baru nanti,” ungkap Adi.
Di Sumatera, melalui 7 Unit Induk Wilayah dan Distribusi, PT PLN (Persero) telah menyiagakan 11.881 personil dari pegawai dan pelayanan teknik yang tersebar di 1.031 posko terbagi ke dalam 10 Provinsi.
Selain itu, dari sisi penyaluran melalui UIP3BS menyiagakan sebanyak 1.111 petugas ground patrol, 688 pegawai di 47 posko yang tersebar pada 9 Unit Pengatur Transmisi (UPT) di seluruh Sumatera.
Menurut Adi Lumakso, dalam mendukung pelayanan kelistrikan di Sumatera agar tetap prima, pihaknya juga telah mempersiapkan personil-personil terbaiknya yang tergabung dalam Tim Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB) Tegangan Tinggi dan Tegangan Menengah. Tim ini bekerja melakukan pengamanan dalam jaringan listrik yang tanpa pemadaman, sehingga dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi.
“Kami harapkan seluruh kegiatan pemeliharaan yang bersifat kurang _urgent,_ sekarang kita sudah memiliki Tim PDKB yang bekerja melakukan pelayanan tanpa pemadaman, untuk itu kita harus dapat mengoptimalkan peran Tim PDKB,” harap Adi Lumakso.(*)
Lampung
Perkuat Sektor Kesehatan, Pemprov Lampung MoU dengan SCCR Indonesia

Alteripost Semarang – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia yang berlangsung di Kareninan Agung Resort, Kota Semarang, Jumat (9/5/2025).
Penandatanganan MoU ini menjadi momen penting dalam memperkuat sektor kesehatan di Provinsi Lampung, khususnya dalam pengembangan terapi stem cell dan penanganan kanker.
Selain mengembangkan terapi kesehatan, MoU ini menjadi bagian penting program hilirisasi riset yang tengah dikembangkan Gubernur Mirza.
Diharapkan SCCR dapat membangun laboratorium satelit untuk penanganan kanker di Provinsi Lampung. Laboratorium ini dapat memperkuat layanan stem cell dan secretome, yaitu suatu terapi regenerasi sel ataupun perbaikan jaringan.
“Bagi saya, ini bukan hanya sekadar MoU. Ini adalah pijakan awal, langkah pertama, atau lompatan besar yang akan membawa kita terdepan dalam pelayanan kesehatan,” ungkap Gubernur Mirza dengan penuh harap.
Ia meyakini bahwa kerja sama ini akan membawa dampak signifikan bagi kemajuan sektor kesehatan di Lampung.
Dalam sinergi ini, SCCR Indonesia akan membantu Pemprov Lampung dengan membangun laboratorium satelit yang memperkuat layanan stem cell, secretome, dan penanganan kanker di Provinsi Lampung, serta menjangkau pasien dari wilayah Sumatera lainnya.
Gubernur Mirza juga menyoroti tren perkembangan pesat dalam dunia kesehatan. “Masa depan kesehatan dunia kini sedang bertransformasi. Industri kesehatan sedang beralih ke pengobatan berbasis biologi, dengan stem cell sebagai salah satu contoh utama. Kami tidak ingin ketinggalan dan berkomitmen untuk memastikan bahwa Lampung berada di garis depan dalam penerapan teknologi kesehatan terkini,” tegasnya.
Sementara itu, Founder & Commissioner SCCR Indonesia Prof. dr. Agung Putra, M.Si., Med., menyambut baik jalinan kerja sama ini. Ia menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada penerapan teknologi medis mutakhir, tetapi juga mendorong hilirisasi riset agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas.
“SCCR Indonesia, sebagai bagian dari industri farmasi yang telah mendapatkan sertifikat CPOB dari Badan POM, berusaha mewujudkan Asta Cita Presiden ke-5, yaitu melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” jelas Prof. Agung.
Acara penandatanganan MoU ini diakhiri dengan jamuan makan malam yang diisi dengan pertunjukan seni Wayang Orang “Senja di Taman Soka” persembahan dari Karenina Agung Resort. Pertunjukan ini menjadi simbol komitmen SCCR Indonesia dalam mengembangkan medical tourism yang harmonis dengan kekayaan budaya lokal dan upaya peningkatan kesehatan.
Kerja sama ini semakin memperkuat SCCR Indonesia sebagai kawasan riset terpadu yang mengintegrasikan penelitian, pelayanan kesehatan, pariwisata kesehatan, dan pengembangan SDM unggul, menjadikannya sebagai pusat inovasi kesehatan yang saling mendukung untuk kemajuan Indonesia. (Rls)