Connect with us

Pringsewu

Masuk Masa Pensiun, Tak Hentikan Niat Adi Erlansyah Kembali Mengabdi Untuk Pringsewu

Published

on

Eks Pj Bupati Pringsewu Adi Erlansyah (istimewa)

Alteripost.co, Pringsewu-
Meskipun telah memasuki masa pensiun, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lampung yang juga eks Pj. Bupati Pringsewu Adi Erlansyah menegaskan tak menghalangi niatnya kembali mengabdikan diri untuk Pringsewu.

Walaupun jalur yang akan diambil adalah maju dalam konstelasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang diprediksi bakal berlangsung November 2024.

Dalam sambutannya di acara pisah sambut Pj Bupati Pringsewu dari dirinya ke Pj Bupati Marindo Kurniawan, Adi Erlansyah membahas soal kondisi demografi Kabupaten Pringsewu dengan wilayah tidak terlalu luas yakni hanya dua persen dari total luas wilayah Provinsi Lampung, namun memiliki 420 ribu jiwa yang sekitar 5 persen dari total penduduk Lampung.

“Jadi kepadatan penduduk cukup tinggi, Pringsewu didominasi sektor pertanian, perdagangan dan industri pengolahaan yang menopang perekonomian Pringsewu,” beber mantan Kepala Bapenda Lampung tersebut.

Sejak menjabat Pj Bupati, Adi pun sudah memahami soal kondisi dan potensi penduduk di Kabupaten Pringsewu.

“Penduduknya heterogen, tetapi masyarakatnya tetap guyub, situasi kamtibmasnya kondusif. Saya kira ini adalah modal untuk melaksanakan pembangunan yang baik,” ungkapnya.

Adi Erlansyah bersyukur diberikan amanah sebagai Pj Bupati hampir dua tahun ini mengabdi di Pringsewu, bertemu dengan masyarakarat, terus berinovasi dan tentunya bertujuan untuk membangun dan memajukan Kabupaten Pringsewu tercinta ini.

“Kinerja seorang Bupati tidak akan berarti apa-apa jika tidak bisa bekerja dan mengatasi persoalan di daerah yang ia pimpin. Terima kasih kepada stakeholder terkait, serta seluruh elemen masyarakat yang turut berkolaborasi membangun pringsewu dengan Pemerintah Daerah,” kata dia.

Dia juga tidak menampik selama satu tahun sembilan bulan menjabat masih banyak program yang belum seutuhnya selesai.

“Saya mengucapkan permohonan maaf terhadap kekurangan dan kehilafan selama saya memimpin,” ujarnya.

Diakhir sambutannya, Adi Erlansyah pun menyatakan niatan untuk kembali lagi ke Pringsewu dalam konteks konstelasi Pilkada tahun 2024.

“Pringsewu selalu membuat kami rindu, tentunya pada kesempatan yang akan datang kami akan kembali menengok Pringsewu. Sebab, saya memiliki niat ke depan dan apa yang menjadi harapan masyarakat untuk bisa sama-sama lagi membangun Kabupaten Pringsewu,” ujarnya.

“Insya Allah, semoga niat baik ini dimudahkan jalannya, dan saya juga mohon dukungan nanti akan ikut dalam pemilihan kepala daerah Pringsewu.”

“Tentu ini saya sampaikan karena beberapa waktu lalu banyak yang bertanya terkait isu yang berkembang, apakah saya akan maju pada Pilkada nanti? Maka dari itu, sekarang saya jawab, iya, saya memiliki niatan hendak maju dan mengabdikan diri untuk Pringsewu. Kalau kemarin tidak etis saya memberikan jawaban karena masih berstatus ASN,” pungkas Adi Erlansyah. (*Gus)

 

Facebook Comments Box
Continue Reading

Pringsewu

Di Kepemimpinan Pj Bupati Marindo, Pringsewu Bakal jadi Lumbung Pangan Organik

Published

on

Foto: Istimewa for Alteripost.co

 

Alteripost.co, Pringsewu-
Kabupaten Pringsewu berhasil mengembangkan Teknologi Budidaya Berbasis Mikroba (BBM) Pengganti Pupuk Kimia yang mampu meningkatkan produktivitas petani dan menghasilkan padi organik dengan umur tanam lebih cepat.

Pj Bupati Pringsewu Dr. Marindo Kurniawan, ST, MM bersama jajaran Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Pringsewu dihadiri juga Jajaran Dinas Pertanian Pemerintah Provinsi Lampung, Dirut Wahana Raharja BUMD Provinsi Lampung, serta Ari Sarjono,SR Dirut Lampung Jasa utana (LJU) BUMD Provinsi Lampung melihat langsung pengembangan yang dilakukan melalui BUMD Kabupaten Pringsewu yakni PT. Pringsewu Jaya Sejahtera, Kamis 28 Maret 2024.

Marindo memaparkan, teknologi tersebut mampu menetralisir residu kimia tanah, menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman secara dinamis, Menghambat/membasmi hama dan penyakit tanaman, menghasilkan zat tumbuh tanaman, memperbaiki tekstur, biologi, fisik, dan kimia tanah.

Kemudian, Komponen inti dari Teknologi BBM yaitu Konsorsium Mikroba Ghaly
Tech (KMGT) yang terdiri atas Konsorsium Mikroba Padat (KMP) dan
Konsorsium Mikroba Cair (KMC).

“KMGT dapat diproduksi di setiap kabupaten wilayah Indonesia
karena bahan bakunya lokal, murah & berlimpah,” ujar Marindo.

Kelebihan Pupuk Teknologi BBM yaitu mampu memperbaiki dan memulihkan lahan pertanian yang kritis dan tandus, mampu menggantikan pupuk kimia yang harganya mahal dan langka, menerapkan pertanian sirkular berkelanjutan dan ramah lingkungan, meningkatkan mutu dan produktifitas tanaman pangan bebas residu
kimia.

“Serta bahan baku komponen berlimpah, murah dan tidak perlu import, penerapannya sangat mudah dan Sederhana dan dapat di produksi di mana saja di seluruh Indonesia,” beber doktor ilmu ekonomi tersebut.

Hasil Penerapan Teknologi BBM yaitu Padi yang dihasilkan adalah padi organik, usia panen untuk Varietas Benih Padi Sintanur yang ditanam Oleh petani pak Miyono, ini lebih cepat yaitu 88 Hari Setelah Tanam (HST), sementara untuk
Benih Varietas Sintanur normalnya usia panen adalah 110HST sampai 120
HST dengan pola tanam Jajar Wayang dimana jarak nya yang rapat, yaitu
10cm x 28cm.

Kondisi tanaman padi yaitu nutrisi untuk bulir padi sama sekali tidak berkurang bahkan malay padi lebih panjang dibandingkan dengan pupuk kompos konvensional. Kemudian batang padi lebih tinggi dan kokoh, bahkan sampai saat mau dipanen masih tumbuh terus anakan
susulan yang juga muncul malay dan berisi bulir padi.

“Dengan demikian, dapat dipastikan penerapan Teknologi BBM pada tanaman padi meningkatkan produktifitas padi yang tentunya pendapatan petani pun akan meningkat,” tegas Marindo.

Selanjutnya, tujuan Pemkab Pringsewu melalui BUMD dengan berhasil menerapkan teknologi ini adalah memperbaiki dan memulihkan lahan sawah yang sudah tandus dan kritis
di wilayah Kabupaten Pringsewu akibat penggunaan pupuk kimia yang
merusak.

Lalu, membantu pemerintah dalam rangka pengendalian inflasi dengan
penyediaan komoditi pertanian yang di butuhkan, sehingga berdampak juga dalam meningkatkan kesejahteraan petani di wilayah Kabupaten Pringsewu.

“Langkah ini bakal menjadikan Pringsewu sebagai Lumbung Pangan Organik baik lokal,
Nasional, maupun Internasional. Sekaligus sebagai identitas untuk kebanggaan Kabupaten Pringsewu, karena memiliki Produk berkualitas hasil produksi putra daerah,” tandasnya. (Rls)

Facebook Comments Box
Continue Reading