Bandar Lampung
Asroni Paslah: Kasus Pencabulan Murid di Bandarlampung Jangan Sampai Terulang Kembali
Alteripost.co, Bandarlampung-
Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandar Lampung mengadakan rapat dengar pendapat (RDP), pada Jumat (8/11/2024), bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandarlampung.
Rapat ini berfokus pada kasus dugaan pencabulan terhadap siswa di salah satu SD swasta, yang diduga melibatkan seorang oknum guru sekaligus Ketua Yayasan sekolah tersebut.
Selama lebih dari satu setengah jam, anggota Komisi IV DPRD mendengarkan penjelasan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Eka Afriyana.
Dalam rapat tersebut, DPRD menyampaikan keprihatinan mendalam dan mendesak adanya tindakan tegas terhadap pelaku.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandarlampung, Asroni Paslah, menegaskan bahwa pihaknya akan mengawal proses hukum dan sanksi terhadap pelaku.
“Kami meminta Dinas Pendidikan untuk segera mengambil langkah tegas dan memberikan sanksi berat terhadap oknum yang terlibat dalam tindakan tercela ini, baik itu Ketua Yayasan maupun tenaga pendidik. Perlakuan semacam ini sangat merusak generasi muda, apalagi korbannya adalah anak-anak di bawah umur. Dan kejadian ini jangan sampai terulang kembali,” ujar Asroni.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Bandarlampung Mayang Suri Djausal, menekankan bahwa pentingnya kolaborasi lintas pihak untuk menanggulangi kasus-kasus serupa yang belakangan ini marak terjadi di dunia pendidikan, seperti pencabulan, tawuran, hingga kenakalan remaja lainnya.
Menurutnya, pencegahan harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya melalui sanksi, tetapi juga dengan meningkatkan pengawasan dan pendidikan karakter di sekolah.
“Kami siap berdiskusi dengan berbagai pihak untuk membahas solusi atas berbagai permasalahan ini. Pengawasan perlu diperketat, baik oleh tenaga pendidik maupun orang tua di rumah,” lanjut Mayang.
Ia menekankan sangat pentingnya peran orang tua dalam mengawasi anak-anak mereka, terutama dalam mengendalikan akses terhadap teknologi dan gawai.
“Orang tua memiliki peran penting dalam membatasi akses anak-anak terhadap teknologi. Mereka perlu memantau dan memfilter konten yang dikonsumsi anak-anak agar tidak berdampak buruk,” tambahnya.
Selain itu, di lingkungan sekolah, Mayang mengimbau agar para tenaga pendidik tidak hanya mengajar mata pelajaran, tetapi juga memberikan bimbingan dalam aspek sikap dan perilaku.
“Kita harus mengutamakan pendidikan karakter. Attitude dan akhlak anak-anak harus dibina sejak dini. Pendidikan keagamaan juga perlu diperkuat agar mereka memiliki pondasi iman yang kuat. Dengan begitu, mereka akan lebih mampu menahan diri dari pengaruh negatif, terutama yang datang dari teknologi,” tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kadisdikbud Kota Bandarlampung, Eka Afriyana, menjelaskan bahwa oknum pelaku pencabulan bukanlah seorang guru karena tidak terdaftar dalam Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
“Pelaku ini tidak tercatat sebagai guru dalam Dapodik. Setelah kami telusuri, ternyata yang bersangkutan adalah Ketua Yayasan sekolah tersebut,” terang Eka.
Ia juga menuturkan bahwa tindakan Ketua Yayasan ini menimbulkan tekanan di kalangan guru dan kepala sekolah.
“Banyak guru dan kepala sekolah yang merasa lega dengan adanya perhatian dari Dinas Pendidikan. Mereka merasa didengar dan terbantu dalam menyuarakan keresahan mereka terkait perilaku Ketua Yayasan tersebut,” ungkap Eka.
Menurutnya, kasus ini menjadi pelajaran penting untuk lebih memperketat pengawasan terhadap yayasan pendidikan dan memastikan lingkungan sekolah aman bagi anak-anak.
RDP yang dipimpin oleh Komisi IV ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Sosial dan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Kota Bandarlampung.
Kedua Dinas tersebut ikut memberikan masukan terkait langkah-langkah pencegahan dan perlindungan anak yang dapat diterapkan di lingkungan pendidikan.
Sebagai penutup, Eka menyampaikan rasa prihatin atas kejadian ini dan berharap agar kasus serupa tidak lagi terjadi di lingkungan sekolah.
“Kami sangat menyayangkan dan menyesalkan adanya perilaku ini di dunia pendidikan. Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang lagi,” ucap Eka penuh harap.
DPRD Kota Bandarlampung bersama seluruh pihak terkait berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas dan mengambil tindakan preventif agar lingkungan sekolah tetap menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi siswa dalam menimba ilmu. (*)
Bandar Lampung
Taring dan Disdikbud Bandar Lampung Sinergi Majukan Dunia Pendidikan
Alteripost Bandar Lampung – Organisasi Pers Pewarta Dalam Jaringan (Daring) disingkat Taring Provinsi Lampung dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, sepakat bersinergi untuk memajukan dunia pendidikan di Kota Tapis Berseri.
Sinergi keduabelah pihak itu terjalin saat menggelar pertemuan, di Kantor Disdikbud Bandar Lampung, Jumat (10/1/2025), Pertemuan penuh dengan kekeluarggan, itu dihadiri Kepala Disdikbud Hj. Eka Afriana, S.Pd dan Ketua Taring Yusmart DS.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran adik-adik pewarta daring tergabung dalam Taring di dinas yang mengutarakan bahwa Organisasi Pers Taring juga ingin memajukan dunia pendidikan di Kota Bandar Lampung,” kata Eka Afriana.
Menurut dia, keberlangsungan pendidikan di Kota Bandar Lampung sudah berjalan cukup baik. Kehadiran Taring, katanya, diharapkan mampu lebih membawa kesejukan dan ketenangan bagi warga pendidikan Bandar Lampung.
“Saya ingin adik-adik berani dan punya komitmen dalam menyampaikan kebenaran informasi di masyarakat. Wartawan harus bertanggungjawab dan profesional dalam menjalankan perannya sebagai pengawas publik,” pesannya.
Kesempatan itu, ia yang juga didaulat sebagai Dewan Kehormatan Taring, mengajak pewarta daring ikut serta mengawasi jalannya program pemerintah makan bergizi gratis (MBG) yang akan dilaksanakan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Nanti adik-adik Taring juga bisa membantu memberitakan program makan bergizi gratis yang perdananya akan dilakukan sekolah-sekolah di Kecamatan Sukarame pada akhir Januari ini. Inilah pertingnya kita bersinergi,” kata dia.
Sementara itu, Ketua Taring Yusmart DS mengaku senang karena Organisasi Pers Taring yang baru saja diresmikan pada 4 Januari 2025 lalu, diberikan kesempatan untuk ikut berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Bandar Lampung.
Menurut dia, pemajuan pendidikan di Bandar Lampung penting dilakukan mengingat generasi muda merupakan calon penerus bangsa. “Tak hanya pendidikan, insyaallah seluruh program Pemerintah Kota Bandar Lampung, Taring akan dukung,” katanya.
Seperti diketahui, pada pertemuan tersebut dari Disdikbud Bandar Lampung turut dihadiri Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Mulyadi Syukri, S.Sos dan Kepala Seksi Kelembagaan, Ardanis, S.Sos., M.M.
Sementara dari Taring juga ikut Wakil Ketua I, Slamet Hendri Tjaja; Sekretaris, Asmarani; Bendahara, Arta Meikty Fora Sihotang; Wakil Sekretaris, Zaldi Ferdian; serta pengurus bidang-bidang pada Taring. (TARING)