Connect with us

Lampung Selatan

RSUD Bob Bazar dan BSI Teken Kerja Sama Terkait Pengelolaan Keuangan

Published

on

Alteripost Kalianda – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bob Bazar Kabupaten Lampung Selatan melakukan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Pembantu (KCP) Kalianda.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur RSUD Bob Bazar, Reny Indrayani dengan Branch Manager BSI KCP Kalianda, Andre AP, di Ruang Kerja Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Lampung Selatan, Selasa (19/11/2024).

Prosesi penandatanganan kerja sama itu turut disaksikan juga oleh Sekdakab Lampung Selatan, Thamrin beserta sejumlah pejabat terkait di lingkungan Pemkab Lampung Selatan dan jajaran BSI KCP Kalianda.

Adapun kerja sama tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan dana penerimaan pembayaran dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, serta penggunaan Cash Management System (CMS).

“Kami menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan oleh RSUD Bob Bazar Lampung Selatan,” ujar Branch Manager BSI KCP Kalianda, Andre AP.

Andre mengatakan, melalui kerja sama itu akan memberikan kemudahan untuk RSUD Bob Bazar dalam menggunakan pengelolaan dana penerimaan pembayaran BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan dan CMS. Baik itu untuk pendanaan maupun pembiayaan.

“BSI berkomitmen untuk mendukung pengembangan sektor kesehatan di Indonesia. Kerja sama ini merupakan wujud nyata dari komitmen kami untuk memberikan solusi perbankan yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan nasabah,” kata Andre.

Menanggapi hal tersebut, Sekdakab Lampung Selatan, Thamrin menyambut baik dan sangat mendukung atas terjalinnya kerja sama dengan Bank Syariah Indonesia.

Dirinya berharap, kerja sama tersebut dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak. Dengan harapan dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan keuangan RSUD Bob Bazar Kabupaten Lampung Selatan.

“Dan melalui implementasi CMS, diharapkan proses transaksi keuangan dapat dilakukan secara lebih cepat, akurat, dan terintegrasi. Selain itu, kerja sama ini juga akan memperkuat pengawasan terhadap penggunaan dana sehingga dapat meminimalisir risiko penyalahgunaan,” kata Thamrin.(*)

Facebook Comments Box
Continue Reading

Lampung Selatan

Belajar Sambil Bermain, Murid TK Kunjungi Pabrik Tempe di Kalianda

Published

on

Alteripost Kalianda – Puluhan murid TK Negeri Pembina Kalianda, mengunjungi pabrik tempe yang berada di Kampung Sukamekar, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Senin (5/5/2025).

Kegiatan itu dipimpin langsung Kepala TK Negeri Pembina Kalianda, Hj. Mashuri, S.Pd, beserta sejumlah dewan guru dan wali murid. Disana mereka belajar bagaimana membuat tempe.

Hj. Mashuri mengatakan, kunjungan itu merupakan bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka khususnya pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk anak didiknya.

“Sebelumnya anak-anak di sekolah memang sudah diperkenalkan dengan tempe. Hari mereka diajak melihat langsung proses pembuatannya di pabrik. Mulai dari kacang kedelai sampai menjadi tempe, hingga membeli tempe di tempatnya langsung,” ujar Hj. Mashuri.

Mashuri berharap, dengan terjun langsung ke lapangan, anak-anak bisa lebih menyukai dan mencintai salah satu makanan tradisional asli dari Indonesia tersebut.

“Harapannya anak-anak akan suka makan tempe sebagai makanan bergizi. Nanti insyaalah juga kita akan adakan market day, dimana anak-anak akan belajar menjual makanan olahan yang terbuat dari tempe,” kata Hj. Mashuri.

Sementara itu, Nuridin, pemilik pabrik tempe, mengapresiasi kunjungan tersebut, Dirinya merasa senang pabriknya menjadi bagian dari kegiatan edukasi anak-anak TK.

Nuridin menceritakan, ia telah memulai usaha membuat tempe sejak tahun 1992. “Usaha dari 1992. Masuk disini (Kampung Sukamekar) mulai tahun 1995,” ujar Nuridin kepada media ini.

Nuridin menyebut, tempe yang diproduksinya di pasok ke Pasar Kalianda dan seputaran wilayah Kecamatan Kalianda, dengan harga jual Rp5.000 untuk tempe yang dibungkus daun pisang dan Rp4.000 untuk tempe yang dibungkus dengan plastik.

“Sehari kita produksi 2,5 kwintal tempe. Kita pasarkan di Kalianda saja,” kata Nuridin.

Melalui kegiatan P5 tersebut, diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak, sekaligus menanamkan nilai-nilai kemandirian dan jiwa kewirausahaan sejak dini. (Rls)

Facebook Comments Box
Continue Reading