Ruwajurai
Pelaksanaan SKB Psikotes CPNS Kemenkumham Lampung Berjalan Lancar dan Tertib

Alteripost Lampung – Tahapan Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Psikotes yang diselenggarakan di Aula Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Lampung resmi berakhir hari ini, Jumat (22/11/2024). Proses pelaksanaan yang berlangsung selama tiga hari ini Mulai dari tanggal 20-22 November 2024 ini berjalan dengan lancar dan tertib, diikuti oleh seluruh peserta yang telah menjalani tes psikotes dengan penuh semangat.
Tidak hanya psikotes, rangkaian SKB lainnya seperti tes kesehatan dan pengamatan fisik yang berlangsung di RS Bhayangkara Polda Lampung juga selesai dilaksanakan hari ini. Keseluruhan tahapan berlangsung dengan menjunjung tinggi prinsip integritas dan transparansi sebagai wujud komitmen panitia seleksi terhadap proses rekrutmen yang adil dan terpercaya.
Dalam Hal ini Kepala Divisi Administrasi Kanwil Kemenkumham Lampung, M. Ikmal Idrus, menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan kegiatan ini. “Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, mulai dari panitia, pengawas, hingga tenaga medis yang telah bekerja keras demi kelancaran kegiatan ini. Kami juga mengapresiasi seluruh peserta yang telah mengikuti tahapan ini dengan tertib dan penuh semangat,” ujar Ikmal.
Ia juga memberikan motivasi kepada para peserta, terutama mereka yang nantinya lolos ke tahap berikutnya. “Semangat terus, jangan lupa untuk berdoa dan berusaha. Keberhasilan adalah hasil dari kerja keras dan keikhlasan dalam prosesnya,” tambahnya.
Dengan selesainya tahapan ini, peserta nantinya yang dinyatakan lolos dapat melanjutkan ke tahap berikutnya sesuai jadwal yang akan diumumkan secara resmi oleh panitia seleksi. Seluruh proses pelaksanaan SKB ini diharapkan dapat menghasilkan calon pegawai yang kompeten, profesional, dan berintegritas untuk bergabung di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.(*)
Bandar Lampung
Minim Dukungan Media Lokal, Warga Bandar Lampung Suarakan Krisis Banjir ke Nasional

Alteripost Bandar Lampung – Sejumlah warga kembali menggelar orasi untuk keempat kalinya di depan Kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung pada Senin (28/4/2025), menuntut Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengambil langkah konkret dalam penanganan masalah banjir di kota tersebut.
Aksi ini merupakan kelanjutan dari demonstrasi sebelumnya pada 25 April 2025, di mana Wali Kota Eva Dwiana sempat berencana berdialog dengan massa. Namun, warga menolak pertemuan di dalam kantor dan meminta Wali Kota berdialog secara terbuka di tengah panas terik bersama warga.
Salah satu peserta aksi, Zaskia Melisa, mengungkapkan keprihatinannya atas minimnya pemberitaan media lokal terkait persoalan banjir di Bandar Lampung.
“Seperti yang kawan-kawan lihat, berita soal banjir sudah naik sampai ke tingkat nasional, namun hanya satu media besar di Lampung yang memberitakannya. Media-media lokal seolah bungkam,” kata Zaskia saat diwawancarai.
Ia menegaskan pernyataannya itu merupakan hasil pengamatan pribadi dari perkembangan media sosial, dan bukan tuduhan terhadap institusi tertentu.
“Rules-nya biasanya dari lembaga individu, kemudian ke lembaga kecil, akun-akun pergerakan, lalu ke media nasional. Sementara media lokal di Lampung belum terlihat menyuarakan isu ini. Saya melihat ini dari sudut pandang objektif, tanpa bermaksud menuduh,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan yang menyebutkan bahwa peserta demo bukan warga Bandar Lampung, Zaskia memberikan klarifikasi.
“Aku sedikit tertawa. Apakah kita harus menjadi warga Palestina untuk berbicara soal Free Palestine? Kan tidak. Aku orang Lampung, hanya saja secara administrasi belum pindah menjadi warga Bandar Lampung. Aku kuliah dan tinggal di sini, punya rasa kemanusiaan, maka aku juga berhak menyuarakan aspirasi,” tegasnya.
Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan Kasat Pol PP bersama Kapolsek berupaya bernegosiasi dengan massa aksi. Sempat terjadi aksi dorong-mendorong antara massa dan petugas Pol PP, saat sejumlah warga mencoba merangsek masuk ke dalam kantor walikota. Namun situasi akhirnya berhasil dikendalikan.
Hingga massa membubarkan diri, Wali Kota Eva Dwiana belum dapat ditemui. Aparat gabungan dari Pol PP dan Kepolisian masih berjaga di sekitar lokasi untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan. (TIM).