Connect with us

Lampung

Pj Gubernur Lampung Buka Apel Besar dan Workshop Hari Antikorupsi Sedunia

Published

on

Alteripost Bandar Lampung – Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin. membuka kegiatan Apel Besar dan Workshop Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) Provinsi Lampung Tahun 2024 bertempat di Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, Kamis (12/12/2024).

Hari Antikorupsi Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 9 Desember merupakan salah satu momen penting dalam upaya global melawan korupsi. Peringatan HAKORDIA Tahun 2024 ini mengusung tema ‘Teguhkan Komitmen Berantas Korupsi untuk Indonesia Maju’ dengan filosofi bahwa momentum ini sangat penting bagi Indonesia untuk memperkuat komitmen dari seluruh elemen bangsa dalam memberantas korupsi.

Kegiatan Apel Besar dan Workshop Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) Provinsi Lampung Tahun 2024 merupakan kerjasama antara Forum Penyuluh Anti Korupsi, Pemerintah Provinsi Lampung, dan Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya.

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan generasi muda terutama para mahasiswa yang berintegritas yang mampu meneruskan cita-cita leluhur bangsa Indonesia dalam meneruskan estafet kepemimpinan bangsa sehingga akan muncul para pemimpin yang jujur, berintegritas, dan mampu menjalankan tugas jauh dari konflik kepentingan.

Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa Peringatan Hakordia Provinsi Lampung merupakan momentum yang sangat penting dalam menguatkan komitmen bersama dalam memberantas korupsi.

“Peringatan Hakordia Provinsi Lampung saat ini menjadi momentum penting untuk menguatkan kembali semangat dan komitmen bersama dalam memberantas korupsi demi mewujudkan Indonesia maju, bersih, dan bermartabat,” ucapnya.

Menurut Samsudin, Pendidikan merupakan sektor yang sangat strategis dalam membentuk karakter generasi muda.

“Pendidikan korupsi harus dilakukan juga didalam pendidikan-pendidikan yang formal karena pendidikan memiliki peran yang sangat penting, sangat strategis dalam membentuk karakter generasi muda,” lanjutnya.

Samsudin berharap rektor dan dosen dapat menjadi teladan yang dapat menanamkan nilai- nilai integritas, kejujuran, dan tanggung jawab di lingkungan kampus.

“Kampus adalah laboratorium kehidupan, tempat mahasiswa belajar bukan hanya tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang bagaimana menjadi pribadi yang berintegritas,” sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Samsudin menegaskan bahwa generasi muda merupakan agen perubahan dan harapan bangsa, sehingga generasi muda diharapkan mampu memupuk budaya anti korupsi mulai dari diri sendiri.

“Kalian adalah agen perubahan dan harapan bangsa. Korupsi tidak hanya melemahkan institusi negara, tetapi juga menciderai kepercayaan masyarakat, oleh karena itu saya berharap workshop anti korupsi yang akan kalian ikuti sampai selesai nanti dapat menjadi bekal pengetahuan, menjadi wawasan, dan bentuk kesadaran untuk terus memupuk budaya anti korupsi mulai dari diri kita sendiri,” tegasnya.

Diakhir, Samsudin juga menegaskan bahwa dengan komitmen bersama antar seluruh pihak akan dapat mewujudkan cita-cita Indonesia yang bebas dari korupsi.

“Hari ini adalah awal dari perjalanan panjang yang membutuhkan kesabaran, konsistensi, dan kerja sama. Saya percaya, dengan komitmen yang kita bangun bersama, kita dapat mewujudkan cita-cita Indonesia yang maju, bersih, dan bebas dari korupsi,” pungkasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin bersama Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat, Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia, Wawan Wardiana juga menyaksikan penandatanganan Komitmen Bersama Perguruan Tinggi se-Lampung untuk Memberantas Korupsi oleh seluruh jajaran pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) perguruan tinggi negeri dan swasta, serta seluruh peserta kegiatan. (*)

Facebook Comments Box
Continue Reading

Lampung

Peluncuran Buku “Terjebak di Puncak”, Kisah Inspiratif di Balik Kepemimpinan Pj. Gubernur Lampung

Published

on

Alteripost Bandar Lampung – Penjabat (Pj) Gubernur Lampung, Samsudin, didampingi Pj. Bunda Literasi Provinsi Lampung, Maidawati Retnoningsih menghadiri peluncuran Buku “Terjebak di Puncak”, bertempat di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Senin (10/2/2025).

Pj. Gubernur dalam sambutannya menyebutkan bahwa buku ini merupakan catatan perjalanan dan refleksi dari seorang istri Pj. Gubernur.

“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya Maidawati Retnoningsih atas keberanian,  kejujuran dan ketulusan dalam menuliskan pengalaman selama mendampingi saya,” ujarnya.

Buku yang ditulis oleh Maidawati Retnoningsih adalah kisah pribadi, tetapi juga sebuah potret realitas tentang dinamika tantangan dan pengalaman yang tidak semua orang mengetahui dibalik layar seorang Pimpinan Daerah.

“Maidawati ini memiliki peran yang bukan hanya sekedar pendamping tetapi juga mitra strategis yang selalu memberikan dukungan moral, emosional dan intelektual dalam berbagai situasi,” ujarnya.

Pj. Gubernur meyakini bahwa dibalik setiap keputusan yang diambil dan setiap langkah dalam menjalankan amanah ada peran besar seorang istri yang penuh kesabaran, penuh pengertian dan ketulusan.

“Dibalik kesuksesan seorang suami hebat pasti ada istri hebat yang mendukung dan mendorongnya,” lanjutnya.

Buku ini juga memberikan gambaran yang lebih humanis tentang kehidupan di pemerintahan, tentang suka dan duka serta bagaimana menjalani peran dengan penuh keikhlasan.

“Saya berharap buku terjebak di puncak dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, khususnya bagi istri pejabat baik di lampung maupun diluar lampung, yang menghadapi tantangan dalam mendampingi pasangan mereka untuk mengemban tugas pemerintahan atau tugas negara,” sambungnya.

Pj. Gubernur juga mengajak semua yang hadir untuk menjadikan buku ini sebagai bahan refleksi dan pembelajaran, kisah yang dituangkan dalam buku tersebut dapat memberikan perspektif baru tentang arti sebuah kesetiaan, pengorbanan dan keteguhan hati dalam menjalani kehidupan sebagai seorang pemimpin dan pendamping.

Dalam kesempatan yang sama, Pj. Bunda Literasi Provinsi Lampung, Maidawati Retnoningsih, menjelaskan bahwa buku yang diluncurkan adalah bentuk refleksi penuh makna, menghadirkan kisah nyata sarat dengan perjuangan, tantangan, dan pembelajaran hidup.

Sebuah karya yang tidak hanya menggugah, tetapi juga wawasan yang memberikan informasi mendalam tentang perjalanan seorang perempuan dalam menghadapi dinamika kehidupan di puncak kepemimpinan.

“Melalui buku ini, kita diajak untuk memahami sisi lain dari kepemimpinan, bukan dari sudut pandang seorang pemimpin, tetapi dari pasangan yang turut mendampingi. Betapa banyak nilai yang bisa kita petik, mulai dari keteguhan hati, pengorbanan, hingga makna dari sebuah pengabdian,” ucapnya.

“Saya berharap buku ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama bagi kaum perempuan yang tengah berjuang dalam berbagai peran mereka. Semoga dengan hadirnya buku ini, semangat literasi semakin berkembang, membuka ruang bagi lebih banyak narasi yang menggugah dan membangun,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Lampung, Riski Sofyan, menjelaskan bahwa dengan peluncuran buku “Terjebak di Puncak” diharapkan akan mendukung eksistensi dan keberadaan perpustakaan dalam mengembangkan minat baca, sehingga bertumbuh wawasan dan pemahaman masyarakat Lampung, mengenai bagaimana mengelola peran ganda seorang istri yang mencapai keberhasilan dengan kecakapan dan kemampuan yang luar biasa. (*)

Facebook Comments Box
Continue Reading