Bandar Lampung
Eva Dwiana Melaksanakan Kunker di Brigade Infanteri 4 Mar/BS
PESAWARAN – Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana melaksanakan kunjungan kerja (Kunker) di Brigade Infanteri 4 Mar/BS sekaligus melaksanakan panen raya dan penanaman bunga matahari. Kunjungan diawali dengan panen ikan bawal bintang di keramba jaring apung (KJA) dan penanaman bunga matahari di taman Jalasenastri seluas 1,5 hektar.
Dalam sambutannya Eva Dwiana mengatakan, kegiatan kali ini merupakan kunjungannya pada Senin pertama menjabat sebagai Walikota Bandar Lampung. “Hari pertama kerja, silatuhrami dengan Brigif 4 Marinir sekaligus merayakan milad Brigif ke 17″.
“Banyak yang bisa dipelajari, walaupun tempatnya panas, tapi tanaman, buahnya ternaknya, luarbiasa, ini bisa jadi motivasi, bahwa sinergitas antara Marinir dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung yang telah terjalin dengan baik harus ditingkatkan lagi”. Ungkap Walikota. Senin (1/3/2021).
Lanjut Walikota, Mudah-mudahan umur yang ke-17, selalu bisa berikan yang terbaik buat masyarakat dan negara. Jika semua unsur bekerjasama, tentunya akan memberikan hasil terbaik bagi masyarakat Lampung, khususnya kota Bandar Lampung”. Jelasnya.
“Untuk sinergistas, kita akan meningkatkan di tingkat kelurahan sampai RT. Tentunya Brigif menyatakan siap untuk membantu Kota Bandar Lampung”. Ucapnya.
Kemudian Komandan Brigade Infanteri 4 Mar/BS Kolonel Marinir Nawawi mengatakan, kunker yang dilaksanakan Walikota Bandar Lampung, merupakan bentuk sinergitas antara TNI dan pemerintahan. “karena kami sudah banyak kerjasama, seperti penanganan Covid-19 sejak Maret tahun lalu sampai sekarang”.
“Saya berharap kedepannya kerjasama yang sudah terjalin dengan baik dapat lebih ditingkatkan, Semoga nantinya akan ada kerjasama-kerjasama lainnya”. Pungkas Danbrigif 4 Mar/BS. (Rls).
Bandar Lampung
Komisi IV DPRD Bandarlampung Kunjungi Kediaman GDS, Terungkap Sejumlah Fakta Baru
Alteripost.co, Bandarlampung-
Kisah seorang siswi SMP Negeri 13 Bandar Lampung berinisial GDS (16) yang viral di media sosial karena mengaku berhenti sekolah akibat aksi perundungan, mendapat atensi dari Komisi IV DPRD Bandarlampung.
Setelah dilakukan penelusuran, rombongan Komisi IV DPRD Bandarlampung, mengungkapkan bahwa GDS sebenarnya pindah sekolah atas permintaan keluarga, bukan karena dikeluarkan pihak sekolah.
Video GDS yang beredar luas di jagat maya sempat memicu simpati publik. Dalam video tersebut, ia menyebut berhenti sekolah lantaran menjadi korban bullying dari teman-temannya. Namun, informasi itu segera ditelusuri DPRD bersama pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung untuk memastikan duduk persoalan yang sebenarnya.
Pada Kamis (23/10/2025), rombongan Komisi IV DPRD mendatangi SMPN 13 Bandar Lampung dan kediaman GDS. Dari hasil kunjungan tersebut, ditemukan fakta berbeda dari narasi yang sempat beredar di media sosial.
“Kami sudah melakukan kunjungan dan di lapangan terbukti bahwa siswi bersangkutan memang telah mengajukan pengunduran diri sejak tahun lalu. Orang tuanya sendiri yang menandatangani surat pindah untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren di Bandar Lampung,” jelas Asroni, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung.
Asroni bahkan menunjukkan bukti berupa surat permohonan pindah sekolah bertanggal 7 Februari 2024, yang ditandatangani langsung ibu kandung GDS. Surat tersebut menyatakan bahwa GDS akan melanjutkan pendidikan di pesantren, bukan berhenti sekolah.
“Pihak sekolah sudah berulang kali meminta agar GDS tidak pindah. Namun, karena keinginan anak dan restu keluarga untuk mendalami ilmu agama, sekolah akhirnya menyetujui permohonan tersebut,” tambah Asroni.
Kepala Sekolah SMPN 13 Bandarlampung, Amaroh, mengaku lega setelah isu yang sempat memanas itu dapat diklarifikasi secara terbuka bersama DPRD dan media.
“Kami merasa difitnah ketika muncul kabar seolah-olah sekolah menelantarkan siswi. Padahal kami sudah berusaha menahan dan memberikan perhatian penuh. Kami menghormati keputusan keluarga yang ingin memindahkan GDS ke pesantren,” ujar Amaroh.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Mulyadi Syukri, menyampaikan bahwa pihaknya bergerak cepat menindaklanjuti kabar viral tersebut. Ia memastikan bahwa GDS tidak putus sekolah, melainkan kini terdaftar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk menyelesaikan pendidikan setara SMP.
“Kami akan mengawal agar GDS bisa mengikuti ujian dan memperoleh ijazah Paket B. Tidak ada siswa di Bandar Lampung yang boleh putus sekolah,” tegas Mulyadi.
Menutup kunjungannya, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni, menegaskan pentingnya menjadikan kasus viral ini sebagai pembelajaran bersama. Ia berharap seluruh sekolah di Bandar Lampung dapat memperkuat program anti-bullying serta meningkatkan literasi digital bagi siswa, guru, dan orang tua.
“Kasus ini menunjukkan bahwa komunikasi yang terbuka antara guru, murid, dan orang tua sangat penting. Jangan sampai kesalahpahaman di dunia maya justru mencederai dunia pendidikan,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, hadir pula anggota Komisi IV DPRD Bandar Lampung, antara lain Dewi Mayang Suri Djausal, Heti Friskatati, dan Agus Purwanto. (*)

