Lampung
Pesan Gubernur Arinal ke KPPI Lampung, Bantu Pemerintah Menangani Persoalan KDRT di Pedesaan

Alteripost.co, Bandarlampung-
Gubernur Lampung Arianal Djunaidi meminta organisasi Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Lampung beserta jajarannya, untuk aktif dalam penyelesaian berbagai permasalahan di Pedesaan, salah satunya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).
“Saya ingin KPPI memberikan kontribusi dan ikut berpartisipasi dalam penyelesaian permasalahan, khususnya persoalan KDRT di pedesaan, karena disana objek pembangunan,” ucap Arinal, saat menghadiri kegiatan Musda ke lV DPD KPPI Lampung, Rabu (6/10/2021).
Arinal juga mengajak, untuk lebih giat lagi dalam menghadapi tantangan dan persoalan yang ada saat ini.
“Mari kita berkerjasama, kita turun kelapangan untuk selesaikan permasalahan yang ada. Karena permasalahan semakin hari malah terus bertambah,” imbuhnya.
Lanjutnya, regulasi yang mengatur keterwakilan perempuan 30 persen untuk bersaing merebutkan kursi di parlemen itu memang dari dulu sudah ada, tapi waktu pemilu itu tetap masyarakat dilapangan yang memilihnya.
“Tapi yang sudah ada di parlemen kita juga minta agar mengambil keputusan lebih rasional, dan mengedepankan keadilan dan toleransi dalam menjalankan organisasi,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD KPPI Lampung, Apriliati mengatakan, untuk menyelesaikan kasus KDRT di organisasi KPPI juga ada bidangnya yakni bidang hukum dan advokasi.
“Nah disini nanti tugas ketua KPPI kedepan melanjutkan untuk lebih konsentrasikan apa yang menjadi kemauan pak Gubernur, agar membentuk tim ke desa-desa karena mereka perlu sentuhan tangan kita,” ujar Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Lampung tersebut.
Dalam mengatasi KDRT tersebut, lanjutnya, KPPI juga bermitra dengan dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
“Namun terlebih dari itu, saya bersama teman-teman KPPI pun selama ini sudah melakukan itu, tapi belum sampai masif,” timpal anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung tersebut. (*)
Lampung
Lampung Siap Jadi Pelopor Sekolah Rakyat 2025, Mensos dan Wagub Tinjau Lokasi Sementara

Alteripost Lampung – Wakil Gubernur (Wagub) Lampung Jihan Nurlela mendampingi Menteri Sosial Republik Indonesia, Saifullah Yusuf dalam kunjungan kerja ke Provinsi Lampung untuk meninjau langsung kesiapan program Sekolah Rakyat yang akan segera diluncurkan.
Provinsi Lampung menjadi salah satu Provinsi percontohan pertama bersama beberapa Provinsi lain yang akan melaksanakan program Sekolah Rakyat pada tahun 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Sosial Saifullah Yusuf meninjau langsung Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Lampung, Natar-Lampung Selatan, Senin (12/5/2025).
BPSDM Provinsi Lampung rencananya akan dijadikan tempat kegiatan belajar sekolah rakyat sementara sebelum Gedung Sekolah Rakyat di Kota Baru dibangun.
“Saya bersama Anggota DPR RI kita dari komisi VIII Dapil Lampung, hari ini punya kesempatan untuk meninjau calon tempat penyelenggaraan sekolah rakyat tahun 2025-2026, jadi ini adalah penyelenggaraan pertama yang insya Allah jika nanti gedung selesai dialihkan ke sekolah tersebut,” ungkap Syaifullah Yusuf di sela-sela kunjungannya.
Syaifullah Yusuf menambahkan bahwa untuk tahun 2025 ini memang diawali dengan menggunakan atau memanfaatkan gedung-gedung yang sudah ada namun tetap memiliki nilai kelayakan untuk proses penyelenggaraan sekolah rakyat.
Peninjauan dilakukan di beberapa lokasi BPSDM, seperti : asrama dan ruang kelas. Saifullah Yusuf mengecek secara langsung ruang asrama dan ruang kelas yang ada di BPSDM Provinsi Lampung.
Ia mengatakan bahwa pihak kementerian sosial hanya mengusulkan titik lokasi untuk dijadikan sekolah rakyat, selanjutnya pihak Kementerian Pekerjaan Umum yang akan menilai layak atau tidaknya sarana dan prasarana yang diusulkan.
“Kami hanya mengusulkan titik-titik dimana sekolah rakyat bisa dimulai tahun ini, nanti kemudian PU (Pekerjaan Umum) akan survei ke sini untuk menentukan layak tidaknya, setelah itu ditindaklanjuti dengan rencana untuk renovasi dalam rangka memenuhi semua sarana prasarana yang dibutuhkan,” ucap Syaifullah Yusuf.
Menteri Sosial menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat bertujuan untuk memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal dalam hal pendidikan, khususnya masyarakat miskin dan ekstrem miskin.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh sarana dan prasarana sudah siap, serta pelaksanaan program ini benar-benar menyentuh masyarakat yang membutuhkan,” ujar Menteri Sosial.
Mensos juga berkesempatan memaparkan secara ringkas bahwa Sekolah Rakyat ini merupakan jawaban dari isu kemiskinan dan pendidikan, menurutnya setiap anak memiliki kesetaraan dalam hak akses mendapatkan pendidikan.
Tampilan prototipe bangunan dan gedung sekolah rakyat dan proses selektifitas calon siswa sekolah rakyat yang harus terdata dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) kategori Desil 1 yaitu kelompok keluarga miskin dan ekstrem miskin.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela menyatakan dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Lampung terhadap pelaksanaan program ini. Ia juga menegaskan bahwa koordinasi lintas instansi di tingkat daerah akan terus ditingkatkan agar pelaksanaan Sekolah Rakyat berjalan lancar.
“Terima kasih banyak kepada Pak Menteri Sosial yang sudah berkenan untuk meninjau calon lokasi sekolah rakyat untuk sementara, dan kami hari ini mengusulkan fasilitas BPSDM Provinsi ini untuk nanti digunakan sekolah rakyat sementara, sambil kita menunggu konfirmasi dari pemerintah pusat baik itu dari Kemensos dan Kementerian PU, untuk lokasi yang kita tawarkan di lahan kosong di Kota Baru, jadi kita harapkan selama satu tahun berjalan disini sambil menunggu sekolah rakyat dibangun di Kota Baru,” terang Jihan.
Jihan menambahkan bahwa untuk gelombang pertama sekolah rakyat tahun 2025, Pemerintah Provinsi Lampung telah menyiapkan 4 Rombongan Belajar (Rombel) untuk siswa/i SMA yang berjumlah 100 orang. Jihan juga mengatakan bahwa seluruh biaya Sekolah Rakyat dibebankan pada APBN sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Dengan adanya peninjauan ini, diharapkan program Sekolah Rakyat dapat segera diimplementasikan secara menyeluruh di berbagai wilayah di Provinsi Lampung, dan memberikan harapan baru bagi anak-anak dari keluarga miskin untuk menggapai masa depan yang lebih baik dan memperbaiki standar hidup para siswa yang nantinya akan mengubah kondisi perekonomian keluarganya. Dan Hal ini sejalan dengan Tema Sekolah Rakyat : Negara Hadir untuk memuliakan orang Miskin.(*)