Politik
Ahmad Muzani: TIDAR Mesti Jadi Wadah Agar Kaum Milenial Melek Politik
Alteripost.co, Bandarlampung-
Sekertaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani meminta Tunas Indonesia Raya (TIDAR) Lampung untuk maksimal menjadi wadah bagi kaum milenial dan generasi Z. Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri kegiatan Musdalub TIDAR Lampung yang berlangsung di Hotel Novotel, Selasa (26/10/2021).
“Pesan saya kepada Ketua dan kepengurusan TIDAR Lampung yang baru untuk maksimal menjadi wadah bagi kaum milenial dan generasi Z,” ucap Muzani sapaan akrabnya.
Wakil Ketua MPR RI tersebut berpesan agar TIDAR Lampung dapat menjadi jawaban kepada kaum milenial agar dapat melek terhadap politik.
“Kawan-kawan di TIDAR harus totalitas dalam memberikan pendidikan politik, seperti mengedukasi kaum milenial agar peka terhadap politik, jangan sampai alergi terhadap isu-isu politik. Karena masa depan bangsa ini ada di tangan para pemuda-pemudi Indonesia,” pungkasnya.
Muzani juga mendorong TIDAR sebagai sayap Partai Gerindra untuk turut andil dalam memenangkan Prabowo Subianto dalam kontestasi politik lima tahunan. Yakni pada pemilihan Presiden dan Wakil Presiden.
“Jadi saya juga minta kepada TIDAR sebagai sayap Partai Gerindra untuk ikut berkontribusi dalam memenangkan Bapak Prabowo Subianto sebagai Presiden. Kita mendorong agar TIDAR memaksimalkan dalam menjaring suara di segmen kaum milenial dan generasi Z,” paparnya.
Terakhir, Muzani juga mengingatkan kepada para kader Gerindra dan TIDAR agar menggunakan kemampuan yang ada untuk merangkul dan bantu masyarakat.
“Gunakan kemampuan yang ada, bantu dan rangkul masyarakat yang memang membutuhkan bantuan. Karena esensi nafas partai Gerindra adalah perjuangan dalam membela hak-hak masyarakat yang membutuhkan,” tegasnya. (Gus)
Alteripost Bandar Lampung – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Lampung, Budhi Condrowati mendukung instruksi Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal terkait sejumlah kebijakan penting di bidang pendidikan.
Hal ini mencakup larangan menahan ijazah siswa, pemotongan dana Program Indonesia Pintar (PIP), serta mewajibkan siswa mengikuti study tour yang memberatkan wali murid.
“Kami sepakat dengan langkah tegas Gubernur untuk memastikan tidak ada lagi praktik-praktik yang merugikan siswa dan orang tua. Larangan menahan ijazah siswa adalah langkah yang sangat tepat, karena hak pendidikan harus dihargai tanpa hambatan administrasi,” ungkap Budhi Condrowati, Senin (24/2/2025).
Lebih lanjut, Budhi juga mengapresiasi instruksi mengenai pengelolaan dana PIP yang harus tepat sasaran.
“Pemotongan dana PIP yang seharusnya menjadi bantuan untuk siswa kurang mampu harus dihentikan. Dana tersebut harus benar-benar digunakan untuk mendukung pendidikan mereka,” tambahnya.
Terkait dengan kewajiban study tour yang memberatkan orang tua, Budhi menilai bahwa hal tersebut perlu diperhatikan dengan seksama.
“Kami berharap ke depannya, kegiatan ekstrakurikuler seperti study tour tidak membebani orang tua. Harus ada pertimbangan yang matang sebelum diadakan, agar tidak menambah beban keluarga,” ujarnya.(*)
Aliansi Masyarakat Bandar Lampung Apresiasi Pemkot dalam Penanganan Banjir
Asisten I Akhmad Suharyo Buka Giat Sosialisasi Hukum dan Perlindungan Masyarakat se- Tuba Tahun 2025
Pemprov Lampung Perbaiki Infrastruktur di Kabupaten Tanggamus
