Ekonomi dan Bisnis
OJK Lampung Fasilitasi SCF Untuk UMKM

Alteripost.co, Bandarlampung-
Di tengah pandemi Covid-19, sumber pendanaan untuk penguatan modal memang menjadi salah satu kendala utama bagi UMKM dalam melanjutkan usahanya.
Maka dari itu, untuk membantu bangkitnya UMKM Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Lampung meluncurkan Securities Crowdfunding (SCF) sebagai alternatif pendanaan umum bagi UMKM yang terdampak Covid-19.
“Ini diluncurkan karena sangat penting untuk membantu UMKM yang terdampak Covid-19 terutama UMKM yang menjadi mitra dari pemerintah,” kata Kepala OJK Provinsi Lampung Bambang Hermanto di Swiss-Bellhotel, Senin (1/11/2021).
Ia mengatakan, SCF merupakan metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang dilakukan oleh pemilik bisnis atau usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya.
“SCF saat ini untuk memenuhi kebutuhan pendanaan jangka panjang bagi UMKM, khususnya UMKM binaan pemerintah provinsi Lampung,” kata dia.
“Dan tentunya ini harus didukung oleh berbagai pihak misalnya pihak Kadin Lampung, Bank Indonesia, dan lembaga keuangan lainnya yang memang bertanggungjawab di bidang keuangan,” ujarnya.
Lanjutnya, dengan SCF, investor dan pihak yang membutuhkan dana dapat dengan mudah dipertemukan melalui suatu platform (sistem aplikasi berbasis teknologi informasi) secara online.
“Investor akan mendapatkan keuntungan dalam bentuk dividen atau bagi hasil dari keuntungan usaha tersebut yang dibagikan secara periodik,” jelasnya.
“Investor yang tertarik tidak perlu merasa terlalu khawatir karena SCF telah memiliki payung hukum dari OJK yang diatur dalam Peraturan OJK yakni POJK Nomor 57/POJK.04/2020 tentang Penawaran Efek Melalui Layanan Urun Dana Berbasis Teknologi Informasi (Securities Crowdfunding),” tegasnya.
Sekdaprov Lampung Fahrizal Darminto mengatakan, setiap investor yang tertarik berinvestasi dengan SFC bisa membeli dan mendapatkan kepemilikan melalui saham, surat bukti kepemilikan utang (Obligasi), atau surat tanda kepemilikan bersama (Sukuk).
“Saham dari usaha tersebut diperoleh sesuai dengan persentase terhadap nilai besaran kontribusinya,” kata dia dalam keterangan tertulisnya.
“Dan diharapkan SFC ini bisa menjadi sumber pendanaan bagi seluruh UMKM khususnya UMKM yang tergabung di Kadin Lampung, jadi ayo manfaatkan ini dan cepat jadi mitra kadin,” tutupnya.
Turut hadir dalam acara Asistensi Mengenai Securities Crowdfunding Kepada UMKM di Provinsi Lampung diantaranya Wakil Ketua Umum Kadin Provinsi Lampung Wakil Ketua Kadin Provinsi Lampung, Yuria Putra Tubarat, Wakil Ketua Bidang UMKM Kadin Lampung, Romi Junanto Utama, Wakil Ketua Umum Bidang Perbankan dan Keuangan Kadin Lampung Irfan Gani. (*)
Ekonomi dan Bisnis
Ekonomi Lampung Tumbuh 5,47% di Triwulan I 2025, Didukung Konsumsi, Investasi dan Ekspor

Alteripost Bandar Lampung – Mei 2025 Perekonomian Provinsi Lampung menunjukkan kinerja positif pada triwulan I 2025 dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,47% (year-on-year/yoy), meningkat dibandingkan triwulan IV 2024 yang tumbuh 5,32% (yoy). Berdasarkan data yang dirilis Bank Indonesia, secara nominal produk domestik regional bruto (PDRB) Lampung mencapai Rp121,70 triliun atas dasar harga berlaku dan Rp69,56 triliun atas dasar harga konstan 2010.
Pertumbuhan tersebut terutama ditopang oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor. Konsumsi rumah tangga tumbuh stabil di angka 5,06%, didorong oleh tingginya permintaan selama perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). Investasi juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,26% (yoy), seiring meningkatnya realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Sementara itu, ekspor menunjukkan kinerja impresif dengan pertumbuhan sebesar 12,96% (yoy), ditopang oleh tingginya permintaan terhadap komoditas utama seperti kopi robusta, crude palm oil (CPO), serta hasil perikanan seperti ikan dan udang.
Dari sisi lapangan usaha (LU), sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan mencatat pertumbuhan sebesar 5,42%, meningkat karena normalisasi musim panen pasca El Nino. Industri Pengolahan tumbuh kuat sebesar 8,79% meskipun sedikit melambat karena penurunan aktivitas pengolahan gula. Sektor perdagangan serta transportasi dan pergudangan juga tumbuh positif masing-masing sebesar 6,46% dan 8,20%.
Bank Indonesia memperkirakan tren positif ini akan berlanjut sepanjang 2025 dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Lampung berada dalam kisaran 4,6% hingga 5,3%. Pertumbuhan tersebut diperkirakan tetap ditopang oleh konsumsi domestik dan meningkatnya investasi setelah pemilu. Namun demikian, risiko penurunan permintaan global terhadap produk makanan dan minuman akibat kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat mulai Juli 2025 menjadi perhatian.
Untuk menjaga prospek pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, Bank Indonesia menekankan pentingnya peningkatan produktivitas sektor hulu, penguatan hilirisasi berbasis komoditas unggulan, serta peningkatan daya saing dan diversifikasi produk ekspor.(*)