Nasional
APTISI Wilayah II-B Lampung Bersama ICMI Lampung Salurkan Donasi Semeru ke ACT

Alteripost.co, Bandarlampung-
Dalam merespon kondisi pasca bencana erupsi Gunung Semeru Lumajang Jawa Timur, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah II-B Lampung melalui Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Lampung menyerahkan bantuan untuk Semeru. Bantuan Diserahkan oleh Prof. Dr. Ir. H. M. Yusuf S. Barusman MBA selaku Ketua ICMI Orwil Lampung kepada kepada Kepala Cabang ACT Bandar Lampung Fajar Yusuf Dirgantara pada Rabu (15/12/2021).
Dalam pertemuan di Gedung Rektorat Universitas Bandar Lampung tersebut tampak hadir perwakilan dari APTISI Wilayah II-B Lampung. Ketua ICMI Orwil Lampung M. Yusuf Barusman.
Ia mengatakan bahwa bantuan tersebut diamanahkan kepada ACT untuk segera disalurkan kepada Saudara yang membutuhkan di Semeru. Hal ini karena baik APTISI Wilayah II Lampung maupun ICMI Orwil Lampung belum dapat menjangkau langsung wilayah yang terdampak bencana.
Menurutnya, dana sebesar Rp. 64.807.000 tersebut berasal dari 8 Perguruan Tinggi Swasta yakni Universitas Bandar Lampung (UBL), IIB Darmajaya, BEM Institut maritim Prasetya Mandiri, AKPER Darmawacana Metro, Universitas Saburai, Yayasan Prasetya Mandiri, Politeknik Gajar Sakti dan BEM STMIK Pringsewu.
“Harapan kami dapat segera disalurkan kepada yang membutuhkan karena ini amanah dari para Civitas Akademika di 8 Kampus yang tergabung dalam APTISI Wilayah II Lampung,” ungkap Yusuf.
Terpisah, Ketua APTISI Wilayah II-B Lampung Dr. Ir. H. Firmansyah Y Alfian, MBA., MSc mengucapkan terima kasih atas partisipasi anggota APTISI Wilayah II-B Lampung dalam merespon bencana ini.
“Alhamdulillah, semoga bisa membantu kesulitan saudara2 kita di Semeru. Terrima kasih jaazakalloh khoir utk para donatur, semoga rizkinya tambah berkah dan melimpah, Aamiin,” tutup Firman (rls)
Lampung
Perkuat Sektor Kesehatan, Pemprov Lampung MoU dengan SCCR Indonesia

Alteripost Semarang – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Stem Cell and Cancer Research (SCCR) Indonesia yang berlangsung di Kareninan Agung Resort, Kota Semarang, Jumat (9/5/2025).
Penandatanganan MoU ini menjadi momen penting dalam memperkuat sektor kesehatan di Provinsi Lampung, khususnya dalam pengembangan terapi stem cell dan penanganan kanker.
Selain mengembangkan terapi kesehatan, MoU ini menjadi bagian penting program hilirisasi riset yang tengah dikembangkan Gubernur Mirza.
Diharapkan SCCR dapat membangun laboratorium satelit untuk penanganan kanker di Provinsi Lampung. Laboratorium ini dapat memperkuat layanan stem cell dan secretome, yaitu suatu terapi regenerasi sel ataupun perbaikan jaringan.
“Bagi saya, ini bukan hanya sekadar MoU. Ini adalah pijakan awal, langkah pertama, atau lompatan besar yang akan membawa kita terdepan dalam pelayanan kesehatan,” ungkap Gubernur Mirza dengan penuh harap.
Ia meyakini bahwa kerja sama ini akan membawa dampak signifikan bagi kemajuan sektor kesehatan di Lampung.
Dalam sinergi ini, SCCR Indonesia akan membantu Pemprov Lampung dengan membangun laboratorium satelit yang memperkuat layanan stem cell, secretome, dan penanganan kanker di Provinsi Lampung, serta menjangkau pasien dari wilayah Sumatera lainnya.
Gubernur Mirza juga menyoroti tren perkembangan pesat dalam dunia kesehatan. “Masa depan kesehatan dunia kini sedang bertransformasi. Industri kesehatan sedang beralih ke pengobatan berbasis biologi, dengan stem cell sebagai salah satu contoh utama. Kami tidak ingin ketinggalan dan berkomitmen untuk memastikan bahwa Lampung berada di garis depan dalam penerapan teknologi kesehatan terkini,” tegasnya.
Sementara itu, Founder & Commissioner SCCR Indonesia Prof. dr. Agung Putra, M.Si., Med., menyambut baik jalinan kerja sama ini. Ia menekankan bahwa kolaborasi ini tidak hanya terbatas pada penerapan teknologi medis mutakhir, tetapi juga mendorong hilirisasi riset agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas.
“SCCR Indonesia, sebagai bagian dari industri farmasi yang telah mendapatkan sertifikat CPOB dari Badan POM, berusaha mewujudkan Asta Cita Presiden ke-5, yaitu melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri,” jelas Prof. Agung.
Acara penandatanganan MoU ini diakhiri dengan jamuan makan malam yang diisi dengan pertunjukan seni Wayang Orang “Senja di Taman Soka” persembahan dari Karenina Agung Resort. Pertunjukan ini menjadi simbol komitmen SCCR Indonesia dalam mengembangkan medical tourism yang harmonis dengan kekayaan budaya lokal dan upaya peningkatan kesehatan.
Kerja sama ini semakin memperkuat SCCR Indonesia sebagai kawasan riset terpadu yang mengintegrasikan penelitian, pelayanan kesehatan, pariwisata kesehatan, dan pengembangan SDM unggul, menjadikannya sebagai pusat inovasi kesehatan yang saling mendukung untuk kemajuan Indonesia. (Rls)