Ekonomi dan Bisnis
Frestea Dan Coca-Cola System di Indonesia Bergandengan Tangan Pada Bulan Suci Ramadan
Alteripost.co Jakarta – FRESTEA bekerja sama dengan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia), Dynapack Asia, dan Yayasan Mahija Parahita Nusantara merayakan bulan Ramadan tahun ini dengan menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan untuk menarik minat konsumen sekaligus mendukung komunitas pemulung dan keluarga prasejahtera di 15 lokasi di Indonesia. Kegiatan Ramadan bertajuk “Ramadan Berbagi” ini akan berlangsung dari 29 Maret hingga 20 April 2023.
Setiap tahunnya, kami selalu berharap dapat merangkul makna dari Ramadan, yaitu rasa syukur, kebersamaan, dan kasih sayang kepada mereka yang membutuhkan. “Kami merasa terhormat menjadi bagian dari salah satu momen terbesar dan paling menggembirakan di Indonesia. Sebagai bagian dari komitmen untuk senantiasa mendukung masyarakat di Indonesia, tahun ini kami menghadirkan inisiatif Ramadan untuk berbagi dengan para pemulung di bawah Yayasan Mahija Parahita Nusantara,” kata Triyono Prijosoesilo, Director of Public Affairs, Communications and Sustainability, PT Coca-Cola Indonesia.
Pada inisiatif Ramadan tahun ini, Coca-Cola akan mendistribusikan lebih dari 6.000 paket makanan dan minuman untuk berbuka puasa melalui kegiatan “Rabu dan Jumat Berkah”. Selain itu, Coca-Cola juga akan membagikan 750 paket sembako kepada komunitas pemulung dan keluarga membutuhkan yang berada di Sumatera Utara, Jawa hingga Sulawesi Selatan, Indonesia. Donasi sembako juga didukung oleh Dynapack Asia, sebagai mitra joint venture Yayasan Mahija Parahita Nusantara bersama CCEP Indonesia.
Lucia Karina, Public Affairs, Communications and Sustainability Director CCEP Indonesia* menambahkan, “Ramadan adalah bulan yang melambangkan belas kasih, pengampunan, berkah, dan berbagi. Di Coca-Cola System, kami percaya akan pentingnya memberi kembali kepada masyarakat, dan di Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), kami berkomitmen untuk membuat perbedaan yang positif baik di tempat kerja maupun di komunitas lokal. Sebagai bagian dari komitmen ini, kami berkolaborasi bersama antara Yayasan Mahija Parahita Nusantara, FRESTEA, Dynapack Asia, dan Coca-Cola Europacific Partners Indonesia untuk mendistribusikan paket buka puasa dan sembako. Kami percaya akan kekuatan kebersamaan dan selalu bekerja sama dengan para mitra untuk mendukung inisiatif mulia yang membawa senyum dan kebahagiaan bagi mereka yang kurang beruntung. Tujuan kami adalah untuk menjadi berkah bagi semua orang yang terlibat, dan kami bangga dapat mendukung upaya ini untuk membantu mereka yang membutuhkan selama bulan Ramadan.”
Tak hanya rangkaian kegiatan dari inisiatif Ramadan, FRESTEA juga menawarkan beberapa promo konsumen sepanjang bulan suci tahun ini:
1. Gamifikasi sample digital: 500,000 voucher produk FRESTEA NUSANTARA gratis yang dapat ditukarkan di Alfamart.
2. Promo GoTo: menangkan voucher GoRide/GoCar secara langsung di setiap pembelian FRESTEA meals combo di GoFood.
3. Menangkan voucher travel Tokopedia secara langsung di setiap pembelian paket bundle FRESTEA NUSANTARA pada laman resmi Coca-Cola Indonesia di Tokopedia.
“Melihat bahwa banyak konsumen kami menikmati teh sebagai minuman untuk berbuka puasa selama bulan Ramadan, FRESTEA siap menghadirkan promo spesial untuk merayakan Ramadan bersama keluarga dan kerabat,”
ujar Triyono. (rls).
Ekonomi dan Bisnis
Inflasi Provinsi Lampung Terkendali Sepanjang Tahun 2024
Alteripost Lampung – Indeks Harga Konsumen (IHK) di Provinsi Lampung pada bulan Desember 2024 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,47% (mtm), lebih tinggi dibandingkan periode November 2024 yang mengalami inflasi sebesar 0,42% (mtm).
Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan capaian nasional yang tercatat inflasi sebesar 0,44% (mtm) dan dibandingkan dengan rata rata tingkat perkembangan IHK di Provinsi Lampung pada bulan Desember dalam 3 (tiga) tahun terakhir yang tercatat mengalami inflasi sebesar 0,37% (mtm). Secara tahunan, IHK di Provinsi Lampung pada bulan Desember 2024 mengalami inflasi 1,57% (yoy), lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 1,50% (yoy), dan sebanding dengan inflasi nasional yang tercatat sebesar 1,57% (yoy).
Dilihat dari sumbernya, inflasi terutama disebabkan oleh peningkatan harga pada kelompok makanan dan minuman. Komoditas utama penyumbang inflasi tertinggi adalah cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, cabai rawit dan terong dengan andil masing masing sebesar 0,12%; 0,08%; 0,05%; 0,05%; dan 0,04% (mtm).
Peningkatan harga cabai merah dan cabai rawit disebabkan oleh terbatasnya pasokan di musim hujan di tengah belum masuknya musim panen. Kenaikan harga telur ayam ras didorong oleh peningkatan permintaan dan harga pakan ternak. Lebih lanjut, harga terong juga tercatat meningkat seiring dengan tingginya intensitas hujan yang menyebabkan terbatasnya pasokan.
Adapun dampak cuaca tersebut sejalan dengan prakiraan BMKG bahwa mayoritas wilayah di Provinsi Lampung menghadapi intensitas hujan menengah-tinggi pada bulan Desember 2024. Secara umum, peningkatan seluruh komoditas tersebut turut didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat terhadap komoditas pokok dalam rangka perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
Di sisi lain, inflasi yang lebih tinggi pada Desember 2024 tertahan oleh sejumlah komoditas yang mengalami deflasi, terutama buah naga, susu cair kemasan, beras, kacang panjang, serta bahan bakar rumah tangga dengan andil masing-masing sebesar -0,02%; -0,01%; -0,01%; -0,01%; dan – 0,01% (mtm).Penurunan harga komoditas makanan (buah naga, susu cair kemasan, beras dan kacang panjang) umumnya disebabkan oleh terjaganya pasokan baik di level petani/produsen di tengah kondisi iklim basah.
Lebih lanjut, melambatnya harga bahan bakar rumah tangga sejalan dengan tren melambatnya harga gas (crude oil WTI) di tingkat dunia pada akhir tahun 2024.
Ke depan, KPw BI Provinsi Lampung memprakirakan bahwa inflasi IHK di Provinsi Lampung akan tetap terjaga pada rentang sasaran inflasi 2,5±1% (yoy) hingga tahun 2025. Namun, diperlukan upaya mitigasi risiko risiko sebagai berikut, antara lain dari Inflasi Inti (Core Inflation) berupa peningkatan permintaan agregat sebagai dampak dari meningkatnya UMP tahun 2025 sebesar 6,5%.
Selanjutnya dari sisi Inflasi makanan yang bergejolak (Volatile Food) adalah
(i) peningkatan harga beras di awal tahun menjelang periode panen pada bulan Maret mendatang dan (ii) tingginya intensitas hujan pada triwulan I 2025 yang berpotensi menghambat panen komoditas hortikultura.
Adapun risiko dari Inflasi harga yang diatur pemerintah (Administered Price) yang perlu mendapat perhatian di antaranya yaitu melambatnya harga tiket angkutan udara sejalan dengan kebijakan pemerintah.
Meninjau perkembangan inflasi bulan berjalan dan mempertimbangkan risiko inflasi ke depan, Bank Indonesia dan TPID Provinsi Lampung akan terus melanjutkan upaya menjaga stabilitas harga melalui strategi 4K.
Keterjangkauan Harga
a. Melakukan operasi pasar beras/SPHP secara terarah dan targeted.
b. Melakukan monitoring harga dan pasokan, khususnya pada komoditas yang berisiko mengalami kenaikan harga seperti beras, daging dan telur ayam ras, serta aneka cabai.
Ketersediaan Pasokan
a. Perluasan Implementasi Toko Pengendalian Inflasi di seluruh wilayah IHK/Non-IHK.
b. Penguatan kerja sama antar daerah (KAD) untuk komoditas defisit dan berisiko defisit dengan wilayah sentra produksi.
Kelancaran Distribusi
a. Penguatan kapasitas transportasi dengan penambahan volume dan rute penerbangan.
b. Penguatan implementasi Mobil TOP (Transportasi Operasi Pasar) dalam menjaga kelancaran operasi pasar.
Komunikasi efektif
a. Melakukan rapat koordinasi rutin mingguan di setiap Kabupaten/Kota dalam rangka menjaga awareness terkait dinamika harga dan pasokan terkini.
b. Memperkuat sinergi komunikasi dengan media dan masyarakat dalam melakukan kampanye perilaku berbelanja bijak. (rls).