Lampung
Pj Gubernur Lampung Kunjungi SMKN 4 Bandar Lampung

Alteripost Bandar Lampung – Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin, melakukan kunjungan kerja ke SMKN 4 Bandar Lampung untuk memantau langsung proses belajar mengajar serta memastikan peningkatan mutu pendidikan di sekolah, Senin (25/11/2024).
Dalam kunjungannya, Samsudin mengecek berbagai aspek operasional pendidikan, mulai dari sarana dan prasarana (sarpras) di sekolah hingga kinerja tenaga pendidik dan kependidikan. Ia menegaskan pentingnya disiplin dan komitmen tinggi dalam menjalankan tugas guna mengembangkan mutu pembelajaran di Lampung.
“Saya ingin memastikan bahwa proses belajar mengajar di sekolah ini berjalan dengan baik. Sarana dan prasarana harus mendukung, dan tenaga pendidik serta kependidikan perlu bekerja dengan penuh semangat untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif,” ujar Samsudin.
Selain itu, Samsudin juga memberikan motivasi kepada para guru yang kerap merasa khawatir dalam mendidik dan membentuk karakter siswa karena adanya ancaman pelaporan ke pihak berwajib. Ia menegaskan, selama proses pendidikan dilakukan dalam koridor kode etik dan tidak melanggar aturan, para guru tidak perlu takut menjalankan tugas mereka.
“Sepanjang mendidik anak dilakukan sesuai kode etik dan tidak melanggar aturan, Bapak Ibu Guru jangan ragu. Tetap semangat mendidik anak-anak kita agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang disiplin dan berkarakter baik. Pendidikan karakter sangat penting untuk masa depan anak-anak kita,” pesan Samsudin.
Kunjungan ini diharapkan dapat menjadi dorongan positif bagi tenaga pendidik di Lampung untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan serta membentuk generasi muda yang kompeten dan berkarakter. (*)
Lampung
Gubernur Rahmat Mirzani Tingkatkan Kesejahteraan Petani Singkong di Lampung: Harga Kompetitif Dibanding Daerah Lain

Alteripost Bandar Lampung – Provinsi Lampung, sebagai salah satu sentra produksi singkong di Indonesia, telah menetapkan harga resmi singkong sebesar Rp1.400 per kilogram dengan potongan rafaksi maksimal 15% pada 23 Desember 2024. Namun, implementasi harga ini menghadapi kendala karena beberapa perusahaan tapioka di Lampung Timur memilih tutup dan belum mengindahkan keputusan tersebut.
Pada 31 Januari 2025, Kementerian Pertanian menetapkan harga pembelian singkong untuk industri tepung nasional sebesar Rp1.350 per kilogram dengan potongan rafaksi maksimal 15%, berlaku secara nasional.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan komitmennya dalam mensejahterakan petani dan mendorong pengusaha untuk mematuhi aturan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, petani, dan pengusaha dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.
“Bapak Presiden melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan harga singkong sebesar Rp1.350 per kilogram dan sudah berlaku mulai 31 Januari 2025,” ujarnya.
Di provinsi lain, harga singkong cenderung mengikuti ketetapan nasional sebesar Rp1.350 per kilogram. Namun, implementasi harga ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar dan kesepakatan antara petani dan industri setempat. Misalnya, di beberapa daerah, harga singkong sempat anjlok akibat produksi berlebih dan rendahnya mutu singkong, sehingga kalah bersaing dengan tepung tapioka impor dari Thailand dan Kamboja.
Dengan demikian, meskipun terdapat ketetapan harga nasional, perbedaan harga singkong bahan tapioka antara Lampung dan provinsi lainnya dapat terjadi akibat faktor-faktor lokal seperti kebijakan pemerintah daerah, kondisi pasar, kualitas singkong, dan respons industri terhadap kebijakan tersebut.
Selanjutnya, Gubernur berencana untuk kembali bertemu dengan perusahaan singkong di Lampung, guna mencapai formulasi tata niaga singkong yang baik di Lampung.
Guna menekan biaya produksi petani, Gubernur Mirza juga mendorong swasembada pupuk. Gubernur menjelaskan bahwa saat ini 70% dari Harga Pokok Produksi (HPP) petani berasal dari biaya pupuk, sehingga swasembada pupuk menjadi kunci untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan kesejahteraan petani singkong di Provinsi Lampung dibawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani dapat meningkat, dan stabilitas harga komoditas ini terjaga, sehingga memberikan dampak positif bagi petani dan perekonomian daerah. (*)