Connect with us

Lampung

Pj. Gubernur Samsudin Apresiasi Masyarakat Lampung, Pilkada Serentak 2024 Berjalan Tertib, Aman dan Lancar

Published

on

Alteripost Bandar Lampung – Proses pemungutan suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di seluruh Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung telah selesai dilaksanakan dengan tertib, aman, dan lancar. Pelaksanaan Pilkada ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat Lampung mengedepankan harmoni dalam kehidupan demokrasi.

Sebelumnya, Pj. Gubernur Lampung Samsudin bersama Pj. Ketua TP PKK Provinsi Lampung Maidawati Retnoningsih Samsudin telah menggunakan hak pilihnya pada Rabu (27/11/2024) di TPS 007, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Teluk Betung Utara, Bandar Lampung.

Seusai mencoblos, Pj. Gubernur bersama Forkopimda Provinsi Lampung serta sejumlah pejabat tinggi Pratama di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung meninjau sejumlah TPS di Kota Bandar Lampung, Kabupaten Pesawaran, dan Kota Metro untuk memastikan proses pemungutan suara berlangsung tertib dan aman.

Pj. Gubernur menyampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat Lampung atas kedewasaan dalam menjalankan proses demokrasi serta mengedepankan kedamaian.

“Kita telah menunjukan pada Indonesia, Lampung terdepan dalam kedamaian dan keharmonisan Pilkada 2024. Kedamaian dalam Pilkada ini akan memberikan semangat baru untuk meningkatkan pembangunan di lima tahun ke depan,” ujar Pj. Gubernur Samsudin di Mahan Agung, Jumat (29/11/2024).

Keberhasilan ini, menurut Pj. Gubernur, tidak terlepas dari dukungan semua pihak, mulai dari penyelenggara pemilu, aparat keamanan, hingga partisipasi aktif masyarakat.

“Terima kasih kepada masyarakat Lampung yang telah menunjukkan kedewasaan dalam berdemokrasi. Ini adalah langkah awal untuk membangun Provinsi Lampung yang lebih maju dan sejahtera,” pungkas Pj. Gubernur.(*)

Facebook Comments Box
Continue Reading

Lampung

Gubernur Rahmat Mirzani Tingkatkan Kesejahteraan Petani Singkong di Lampung: Harga Kompetitif Dibanding Daerah Lain

Published

on

Alteripost Bandar Lampung – Provinsi Lampung, sebagai salah satu sentra produksi singkong di Indonesia, telah menetapkan harga resmi singkong sebesar Rp1.400 per kilogram dengan potongan rafaksi maksimal 15% pada 23 Desember 2024. Namun, implementasi harga ini menghadapi kendala karena beberapa perusahaan tapioka di Lampung Timur memilih tutup dan belum mengindahkan keputusan tersebut.

Pada 31 Januari 2025, Kementerian Pertanian menetapkan harga pembelian singkong untuk industri tepung nasional sebesar Rp1.350 per kilogram dengan potongan rafaksi maksimal 15%, berlaku secara nasional.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan komitmennya dalam mensejahterakan petani dan mendorong pengusaha untuk mematuhi aturan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, petani, dan pengusaha dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.

“Bapak Presiden melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan harga singkong sebesar Rp1.350 per kilogram dan sudah berlaku mulai 31 Januari 2025,” ujarnya.

Di provinsi lain, harga singkong cenderung mengikuti ketetapan nasional sebesar Rp1.350 per kilogram. Namun, implementasi harga ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar dan kesepakatan antara petani dan industri setempat. Misalnya, di beberapa daerah, harga singkong sempat anjlok akibat produksi berlebih dan rendahnya mutu singkong, sehingga kalah bersaing dengan tepung tapioka impor dari Thailand dan Kamboja.

Dengan demikian, meskipun terdapat ketetapan harga nasional, perbedaan harga singkong bahan tapioka antara Lampung dan provinsi lainnya dapat terjadi akibat faktor-faktor lokal seperti kebijakan pemerintah daerah, kondisi pasar, kualitas singkong, dan respons industri terhadap kebijakan tersebut.

Selanjutnya, Gubernur berencana untuk kembali bertemu dengan perusahaan singkong di Lampung, guna mencapai formulasi tata niaga singkong yang baik di Lampung.

Guna menekan biaya produksi petani, Gubernur Mirza juga mendorong swasembada pupuk. Gubernur menjelaskan bahwa saat ini 70% dari Harga Pokok Produksi (HPP) petani berasal dari biaya pupuk, sehingga swasembada pupuk menjadi kunci untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan kesejahteraan petani singkong di Provinsi Lampung dibawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani dapat meningkat, dan stabilitas harga komoditas ini terjaga, sehingga memberikan dampak positif bagi petani dan perekonomian daerah. (*)

Facebook Comments Box
Continue Reading