Connect with us

Lampung

Pj. Gubernur Lampung Samsudin Tinjau Pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie di Kawasan Enggal

Published

on

Alteripost Lampung – Pj. Gubernur Lampung Samsudin meninjau pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie di kawasan Enggal, Bandar Lampung, Senin (2/12/2024).

Pembangunan proyek ini ditargetkan sudah dapat dipakai oleh warga masyarakat pada Ramadan 1446 H, termasuk salat tarawih. Masjid yang bertempat di pusat kota Bandar Lampung ini akan menampung 10.000 jamaah dan memiliki fasilitas yang cukup lengkap seperti taman, ball room, UMKM, perpustakaan, playground.

“Pada hari ini saya meninjau pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie. Jadi masjid ini adalah bagian dari sebuah perencanaan mengalih fungsikan GOR Saburai yang sudah dibongkar dan sudah mendapatkan izin dari Menteri Pemuda dan Olahraga, kemudian GOR-nya dipindah ke PKOR Way Halim,” jelas Samsudin.

Dari alih fungsi GOR Saburai, jelas Samsudin, dibangunlah Masjid Raya Al-Bakrie ini, yang prosesnya bisa kita lihat sekarang kurang lebih sekitar 70 persen, dan tentu tahapan-tahapan ini masih berproses.
“Dan Insya Allah mulai Ramadhan 2025 yang akan datang sudah bisa digunakan untuk shalat di bulan Ramadhan, dan mudah-mudahan juga bisa digunakan untuk sholat idul Fitri,” ujar Samsudin.

“Untuk itu, mohon doa masyarakat untuk terus memberikan support, memberikan dukungan agar ini bisa terbangun dengan baik lancar untuk masyarakat Provinsi Lampung,” tambahnya.

Dengan adanya masjid ini, diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk lebih bergairah dalam beribadah, dan lebih berkualitas ibadahnya. (*)

Facebook Comments Box
Continue Reading

Lampung

Gubernur Rahmat Mirzani Tingkatkan Kesejahteraan Petani Singkong di Lampung: Harga Kompetitif Dibanding Daerah Lain

Published

on

Alteripost Bandar Lampung – Provinsi Lampung, sebagai salah satu sentra produksi singkong di Indonesia, telah menetapkan harga resmi singkong sebesar Rp1.400 per kilogram dengan potongan rafaksi maksimal 15% pada 23 Desember 2024. Namun, implementasi harga ini menghadapi kendala karena beberapa perusahaan tapioka di Lampung Timur memilih tutup dan belum mengindahkan keputusan tersebut.

Pada 31 Januari 2025, Kementerian Pertanian menetapkan harga pembelian singkong untuk industri tepung nasional sebesar Rp1.350 per kilogram dengan potongan rafaksi maksimal 15%, berlaku secara nasional.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan komitmennya dalam mensejahterakan petani dan mendorong pengusaha untuk mematuhi aturan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, petani, dan pengusaha dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.

“Bapak Presiden melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan harga singkong sebesar Rp1.350 per kilogram dan sudah berlaku mulai 31 Januari 2025,” ujarnya.

Di provinsi lain, harga singkong cenderung mengikuti ketetapan nasional sebesar Rp1.350 per kilogram. Namun, implementasi harga ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar dan kesepakatan antara petani dan industri setempat. Misalnya, di beberapa daerah, harga singkong sempat anjlok akibat produksi berlebih dan rendahnya mutu singkong, sehingga kalah bersaing dengan tepung tapioka impor dari Thailand dan Kamboja.

Dengan demikian, meskipun terdapat ketetapan harga nasional, perbedaan harga singkong bahan tapioka antara Lampung dan provinsi lainnya dapat terjadi akibat faktor-faktor lokal seperti kebijakan pemerintah daerah, kondisi pasar, kualitas singkong, dan respons industri terhadap kebijakan tersebut.

Selanjutnya, Gubernur berencana untuk kembali bertemu dengan perusahaan singkong di Lampung, guna mencapai formulasi tata niaga singkong yang baik di Lampung.

Guna menekan biaya produksi petani, Gubernur Mirza juga mendorong swasembada pupuk. Gubernur menjelaskan bahwa saat ini 70% dari Harga Pokok Produksi (HPP) petani berasal dari biaya pupuk, sehingga swasembada pupuk menjadi kunci untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.

Dengan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan kesejahteraan petani singkong di Provinsi Lampung dibawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani dapat meningkat, dan stabilitas harga komoditas ini terjaga, sehingga memberikan dampak positif bagi petani dan perekonomian daerah. (*)

Facebook Comments Box
Continue Reading