Lampung
Pj. Gubernur Samsudin Pimpin Upacara HUT ke-79 PGRI dan HGN Tingkat Provinsi Lampung Tahun 2024

Alteripost Bandar Lampung – Pj. Gubernur Samsudin menjadi Pembina Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional Tahun 2024, di Lapangan Korpri, Senin (2/12/2024).
Hari Guru tahun ini mengambil tema “Guru Hebat Indonesia Kuat”. Menurut Pj. Gubernur Samsudin, tema tersebut memiliki tiga makna. Pertama, penegasan tentang arti dan kedudukan pentingnya para guru. Sesuai Undang-undang Guru dan Dosen nomor 14/2005, guru adalah pendidik profesional yang bertugas mengajar, mendidik, membimbing, dan menilai hasil belajar para murid.
Kedua, guru tidak hanya berperan sebagai agen pembelajaran, tetapi juga agen peradaban. Para guru berperan mendidik para murid sehingga memiliki kecerdasan, keterampilan, dan karakter yang mulia.
Ketiga, guru menentukan kualitas sumber daya manusia, generasi bangsa yang melanjutkan perjuangan dan bertanggung jawab memajukan bangsa dan negara. Guru yang hebat menentukan kualitas pembelajaran, kualitas lulusan, dan kualitas sumber daya manusia.
Pj. Gubernur menjelaskan, sejalan dengan visi Pendidikan bermutu untuk semua, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) akan terus berusaha meningkatkan kualitas para guru melalui tiga program prioritas.
Pertama, pemenuhan kualitas guru, dimana saat ini masih terdapat ratusan ribu guru yang belum berpendidikan Diploma IV atau Strata 1. Secara bertahap, Kementerian berusaha memberikan kesempatan bagi para guru untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan D-IV/S1.
Kedua, meningkatkan Kompetensi guru tidak terbatas pada kompetensi akademik, pedagogik, moral, dan sosial tetapi juga kewirausahaan, dan kepemimpinan melalui berbagai pelatihan. Dalam rangka memperkuat Pendidikan karakter dan akhlak mulia, Kementerian mulai memberikan pelatihan bimbingan konseling dan Pendidikan nilai bagi para guru kelas dan guru bidang studi.
Ketiga, Kementerian berusaha meningkatkan kesejahteraan guru melalui sertifikasi baik bagi guru ASN dan PPPK, maupun non-ASN. Dengan peningkatan kesejahteraan, para guru diharapkan dapat meningkatkan dedikasi dan kualitas pembelajaran.
Pj. Gubernur kemudian mengungkapkan bahwa Kementerian juga berusaha menjamin keamanan para guru agar dapat berkerja dengan tenang dan terbebas dari segala bentuk intimidasi dan tindakan kekerasan oleh siapapun.
“Guru juga tidak seharusnya melakukan Tindakan kekerasan dalam bentuk apapun,” kata Pj. Gubernur.
Terkait dengan perlindungan guru, Pj. Gubernur mengatakan bahwa Kemendikdasmen akan menandatangani nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang di dalamnya memuat kesepakatan agar masalah-masalah kekerasan dalam Pendidikan diselesaikan secara damai dan kekeluargaan atau restorative justice sehingga guru tidak menjadi terpidana.
Di akhir, Pj. Gubernur mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun ke-79 PGRI dan selamat Hari Guru Nasional Tahun 2024 untuk para guru, yang telah melaksanakan tugas mulia mencerdaskan dan memajukan bangsa. Pj. Gubernur juga mengucapkan terimakasih atas peran guru sehingga pelaksanaan Pilkada serentak di Provinsi Lampung berjalan aman, damai dan harmonis.
“Guru yang hebat adalah guru yang profesional. Guru yang hebat adalah guru yang kesabarannya lebih tinggi dari murid-muridnya. Guru Hebat, Indonesia Kuat,” pungkas Gubernur.
Dalam upacara tersebut, Pj. Gubernur Samsudin juga menyerahkan penghargaan bagi Juara Lomba Guru, Dosen, Tenaga Pendidik Inovatif dan Berdedikasi PGRI Provinsi Lampung Tahun 2024.(*)
Lampung
Gubernur Rahmat Mirzani Tingkatkan Kesejahteraan Petani Singkong di Lampung: Harga Kompetitif Dibanding Daerah Lain

Alteripost Bandar Lampung – Provinsi Lampung, sebagai salah satu sentra produksi singkong di Indonesia, telah menetapkan harga resmi singkong sebesar Rp1.400 per kilogram dengan potongan rafaksi maksimal 15% pada 23 Desember 2024. Namun, implementasi harga ini menghadapi kendala karena beberapa perusahaan tapioka di Lampung Timur memilih tutup dan belum mengindahkan keputusan tersebut.
Pada 31 Januari 2025, Kementerian Pertanian menetapkan harga pembelian singkong untuk industri tepung nasional sebesar Rp1.350 per kilogram dengan potongan rafaksi maksimal 15%, berlaku secara nasional.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menegaskan komitmennya dalam mensejahterakan petani dan mendorong pengusaha untuk mematuhi aturan harga yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat.
Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, petani, dan pengusaha dalam menjaga stabilitas ekonomi daerah.
“Bapak Presiden melalui Kementerian Pertanian telah menetapkan harga singkong sebesar Rp1.350 per kilogram dan sudah berlaku mulai 31 Januari 2025,” ujarnya.
Di provinsi lain, harga singkong cenderung mengikuti ketetapan nasional sebesar Rp1.350 per kilogram. Namun, implementasi harga ini dapat bervariasi tergantung pada kondisi pasar dan kesepakatan antara petani dan industri setempat. Misalnya, di beberapa daerah, harga singkong sempat anjlok akibat produksi berlebih dan rendahnya mutu singkong, sehingga kalah bersaing dengan tepung tapioka impor dari Thailand dan Kamboja.
Dengan demikian, meskipun terdapat ketetapan harga nasional, perbedaan harga singkong bahan tapioka antara Lampung dan provinsi lainnya dapat terjadi akibat faktor-faktor lokal seperti kebijakan pemerintah daerah, kondisi pasar, kualitas singkong, dan respons industri terhadap kebijakan tersebut.
Selanjutnya, Gubernur berencana untuk kembali bertemu dengan perusahaan singkong di Lampung, guna mencapai formulasi tata niaga singkong yang baik di Lampung.
Guna menekan biaya produksi petani, Gubernur Mirza juga mendorong swasembada pupuk. Gubernur menjelaskan bahwa saat ini 70% dari Harga Pokok Produksi (HPP) petani berasal dari biaya pupuk, sehingga swasembada pupuk menjadi kunci untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan kesejahteraan petani singkong di Provinsi Lampung dibawah kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani dapat meningkat, dan stabilitas harga komoditas ini terjaga, sehingga memberikan dampak positif bagi petani dan perekonomian daerah. (*)