DPRD
Lesty: Pancasila Merupakan Pedoman Pemersatu Bangsa Indonesia
Alteripost.co, Lampung Selatan-
Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi PDI Perjuangan, Lesty Putri Utami melakukan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Desa Karangpucung, Waysulan, Lampung Selatan, Jumat (04/06/2021).
Dalam kesempatan tersebut, dihadiri Sekertaris Desa Karangpucung, M. Wastono, dengan narasumber Babinkamtibmas Tomi Eko Dianto dan budayawan Darmadi.
Dalam sambutannya, Lesty mengatakan bahwa Pancasila merupakan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk baik Suku, Ras, Agama, Bahasa, maupun Budaya.
Banyak informasi yang tersebar melalui media sosial, sambung Srikandi PDI-Perjuangan Lampung tersebut, tentu tidak seluruhnya positif. Tetapi, tidak sedikit informasi yang dapat merusak kerukunan atau persatuan bangsa Indonesia. Karena itu, nilai-nilai Pancasilancasila dapat menyatukan dan menjadikan Indonesia tetap kokoh hingga sekarang.
“Yang perlu kita ketahui adalah Pancasila sebagai pedoman untuk menyatukan perbedaan dan keanekaragaman, seperti suku, ras, agama dan golongan,” ucap anggota Komisi V DPRD Lampung tersebut.
Sementara itu, menurut Darmadi, bangsa Indonesia dapat belajar dari sejarah lahirnya Pancasila. “Jika mengamalkan lima sila pancasila, pasti akan menjadi bangsa yang maju,” katanya.
Hal yang sama disampaikan Tomi, ia meminta kepada masyarakat mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Agar kehidupan bermasyarakat terjalin harmonis dan rukun.
Usai melakukan sosialisasi, Lesty Putri Utami turut membagikan sembako kepada sejumlah warga Karangpucung. Hal tersebut ia lakukan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama. (rls)
DPRD
Penagguhan Penahanan Oknum Guru Kasus Asusila Disoal, Lesty Desak Polisi Kembali Tahan Pelaku
Alteripost.co, Bandarlampung-
Kenyataan begitu pahit bagi keluarga dan siswi berinisial (S) berusia sekitar 11 tahun yang menjadi korban asusila oknum gurunya sendiri.
Dugaan tindakan asusila ini dilakukan FZ, pelaku merupakan guru yang mengajar Bahasa Arab di sekolah SD Islam terpadu di Bandarlampung.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, FZ berstatus suami dari seorang selebgram dan MUA di Bandar Lampung.
Kasus oknum guru FZ, membuat Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Lampung Lesty Putri Utami geram. Ia meminta pihak Kepolisian meninjau kembali Penagguhan penahanan yang diberikan kepada pelaku.
“Saya sangat miris campur geram (kesal), kenapa pelaku mendapatkan penaguhan penahanan? Seharusnya penyidik Polresta Bandarlampung melalui Unit PPA menahan pelaku,” tegas Lesty, Jumat (01/11/2024).
Lesty pun mengungkapkan, menurut UU nomor 12 tahun 2023 tentang tindak pidana kekerasan seksual, menjadi dasar yang sangat jelas, supaya terduga pelaku asusila guru terhadap muridnya diproses dengan tegas dan tanpa pandang bulu.
Kemudian, penyidik diminta untuk menjamin keselamatan dan keamanan bagi korban, dengan mengajukan ke LPSK. Dan Pemerintah dapat masuk dengan menggandeng Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) setempat.
Lanjut Lesty, dalam kasus asusila yang dilakukan oknum guru FZ terhadap muridnya, seharusnya korban mendapatkan perlakuan yang baik dalam proses penegakkan hukum, apalagi korban ini merupakan murid SD yang masih berusia 11 tahun.
“Kepada Bapak Kapolresta Bandarlampung beserta jajarannya, saya minta peninjauan kembali soal penagguhan penahanan terhadap oknum guru FZ. Tolong dikaji kembali, karena dalam kasus ini yang sangat dirugikan adalah pihak korban. Apalagi korban ini statusnya masih di bawah umur,” pungkas Lesty.
Tak lama setelah masuk sel, tersangka mendapat penangguhan penahanan atas permintaan keluarganya, ucap Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol M Hendrik Apriliyanto.
Sebagai jaminan untuk pelaku, diserahkan uang Rp50 juta dan sertifikat hak milik (SHM) tanah atas nama SH yang merupakan kakak kandung tersangka.
Polisi menganggap FZ tidak menunjukkan tanda-tanda akan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti.
FZ juga dinilai kooperatif dan bersedia hadir ketika dihubungi oleh pihak kepolisian. Ia pun menjalani wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis.
“Jaminan penangguhan penahanan akan didaftarkan ke panitera di pengadilan,” ujar Hendrik.
Seluruh barang bukti (BB) juga telah diamankan, sehingga tidak ada kekhawatiran akan hilang.
Polisi berencana segera menyerahkan berkas perkara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Sebelumnya, Kuasa Hukum keluarga korban Ridho Abdillah Husin menyatakan keberatannya atas tidak ditahannya terduga pelaku asusila FZ oleh Polresta Bandarlampung.
“FZ sebelumnya sudah ditahan di Polresta Bandar Lampung tapi kini dikeluarkan dari tahanan,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis 31 Oktober 2024. (*)