Bandar Lampung
Eva Dwiana Mengunjungi Nakes Yang Ada di RS
BANDAR LAMPUNG – Walikota Bandar Lampung Eva Dwiana mengunjungi tenaga kesehatan (Nakes) yang ada di Rumah Sakit (RS) A Dadi Tjokrodipo dan RS pendidikan Universitas Lampung (Unila). Selasa (20/7/2021).
Dalam kunjungan Bunda Eva sapaan akrabnya, membagikan ratusan paket nasi rendang sebagai bentuk apresiasi kepada Nakes dan pasien yang sedang menjalani isolasi dirumah sakit.
Dalam kunjungannya Eva Dwiana Memberikan semangat dan motivasi kepada Nakes, agar tetap memberikan senyuman dan pelayanan maksimal kepada masyarakat, menurutnya kondisi saat ini Nakes perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, “Terimakasih kepada seluruh Nakes yang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik, semoga menjadi amal dan ibadah, kedatangan Bunda ingin melihat kondisi Nakes merayakan hari raya idul adha dirumah sakit”. Ungkapnya.
Eva Dwiana menambahkan, dokter, perawat, hingga tenaga medis lainya merupakan garda terkahir menangani pandemi Covid-19, sementara masyarakat merupakan garda terdepan. Terangnya.
Untuk itu Eva meminta kepada masyarakat, untuk menjadi satgas bagi dirinya sendiri dan orang yang dicintai, harus melakukan langkah pencegahan itu justru individu dan komunitas, masyarakat yang harus mencegah angka infeksi dan penyebaran ke keluarga, saudara ataupun orang-orang lain yang dicintai, patuhi protokol kesehatan (Prokes) dengan 5 M”. Terangnya.
Sementara itu Dr. Yulita Mengatakan, Kunjungan Walikota Bandar Lampung bersama Forkopimda, merupakan suntikan semangat bagi Nakes yang selama ini bekerja 24 jam menangani pandemi.
“Terimakasih kepada Bunda Eva yang sangat peduli kepada nakes, insaallah seluruh Nakes akan memberikan pelayanan sesuai dengan apa yang bunda eva inginkan”. Ujarnya.
Ditempat yang sama Melgiawati Febrina salah satu bidan di rumah sakit A Dadi Tjokrodipo, tak menyangka ditengah Kesibukannya Walikota Bandar Lampung dihari raya idul adha mengunjungi Nakes.
“Terimakasih Bunda Eva yang begitu peduli dengan kami (Nakes), semoga Bunda dan keluarga diberikan kesehatan”. Tutup Febrina. (*).
Bandar Lampung
Komisi IV DPRD Bandarlampung Kunjungi Kediaman GDS, Terungkap Sejumlah Fakta Baru
Alteripost.co, Bandarlampung-
Kisah seorang siswi SMP Negeri 13 Bandar Lampung berinisial GDS (16) yang viral di media sosial karena mengaku berhenti sekolah akibat aksi perundungan, mendapat atensi dari Komisi IV DPRD Bandarlampung.
Setelah dilakukan penelusuran, rombongan Komisi IV DPRD Bandarlampung, mengungkapkan bahwa GDS sebenarnya pindah sekolah atas permintaan keluarga, bukan karena dikeluarkan pihak sekolah.
Video GDS yang beredar luas di jagat maya sempat memicu simpati publik. Dalam video tersebut, ia menyebut berhenti sekolah lantaran menjadi korban bullying dari teman-temannya. Namun, informasi itu segera ditelusuri DPRD bersama pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung untuk memastikan duduk persoalan yang sebenarnya.
Pada Kamis (23/10/2025), rombongan Komisi IV DPRD mendatangi SMPN 13 Bandar Lampung dan kediaman GDS. Dari hasil kunjungan tersebut, ditemukan fakta berbeda dari narasi yang sempat beredar di media sosial.
“Kami sudah melakukan kunjungan dan di lapangan terbukti bahwa siswi bersangkutan memang telah mengajukan pengunduran diri sejak tahun lalu. Orang tuanya sendiri yang menandatangani surat pindah untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren di Bandar Lampung,” jelas Asroni, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung.
Asroni bahkan menunjukkan bukti berupa surat permohonan pindah sekolah bertanggal 7 Februari 2024, yang ditandatangani langsung ibu kandung GDS. Surat tersebut menyatakan bahwa GDS akan melanjutkan pendidikan di pesantren, bukan berhenti sekolah.
“Pihak sekolah sudah berulang kali meminta agar GDS tidak pindah. Namun, karena keinginan anak dan restu keluarga untuk mendalami ilmu agama, sekolah akhirnya menyetujui permohonan tersebut,” tambah Asroni.
Kepala Sekolah SMPN 13 Bandarlampung, Amaroh, mengaku lega setelah isu yang sempat memanas itu dapat diklarifikasi secara terbuka bersama DPRD dan media.
“Kami merasa difitnah ketika muncul kabar seolah-olah sekolah menelantarkan siswi. Padahal kami sudah berusaha menahan dan memberikan perhatian penuh. Kami menghormati keputusan keluarga yang ingin memindahkan GDS ke pesantren,” ujar Amaroh.
Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Mulyadi Syukri, menyampaikan bahwa pihaknya bergerak cepat menindaklanjuti kabar viral tersebut. Ia memastikan bahwa GDS tidak putus sekolah, melainkan kini terdaftar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk menyelesaikan pendidikan setara SMP.
“Kami akan mengawal agar GDS bisa mengikuti ujian dan memperoleh ijazah Paket B. Tidak ada siswa di Bandar Lampung yang boleh putus sekolah,” tegas Mulyadi.
Menutup kunjungannya, Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandar Lampung, Asroni, menegaskan pentingnya menjadikan kasus viral ini sebagai pembelajaran bersama. Ia berharap seluruh sekolah di Bandar Lampung dapat memperkuat program anti-bullying serta meningkatkan literasi digital bagi siswa, guru, dan orang tua.
“Kasus ini menunjukkan bahwa komunikasi yang terbuka antara guru, murid, dan orang tua sangat penting. Jangan sampai kesalahpahaman di dunia maya justru mencederai dunia pendidikan,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, hadir pula anggota Komisi IV DPRD Bandar Lampung, antara lain Dewi Mayang Suri Djausal, Heti Friskatati, dan Agus Purwanto. (*)

