Connect with us

DPRD

Lampung Kekurangan Vaksin, Elly Wahyuni: Wajar, Jika Rasio Vaksinasi Kita Terendah

Published

on

Foto: Wakil Ketua I DPRD Lampung Elly Wahyuni

 

Alteripost.co, Bandarlampung-
Provinsi Lampung baru menerima 1 juta dosis vaksin virus corona (Covid-19) dari pemerintah pusat dari total kebutuhan sebanyak 13.290.452 dosis. Sasaran vaksinasi di Lampung adalah 6.645.226 orang.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, vaksin yang diterima di Provinsi Lampung baru sekitar 1 juta dosis vaksin, sementara kebutuhannya mencapai 13.290.452 dosis untuk dua kali penyuntikan.

Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Lampung Elly Wahyuni menyebut bahwa wajar jika Provinsi Lampung disebut sebagai daerah dengan tingkat vaksinasi yang rendah, karena Pemerintah Pusat masih memberikan vaksin dalam jumlah yang sedikit.

“Saya kira wajar ya Lampung rasio vaksinasinya terendah, untuk Provinsi Lampung saja kita baru dapat 1 juta dosis vaksin dari Pemerintah Pusat” kata Elly, Jumat (30/07/2021).

Elly pun menambahkan, upaya serius yang dilakukan Pemprov Lampung dalam memenuhi kebutuhan vaksin di Lampung, adalah sebagai bentuk komitmen Gubernur untuk percepatan penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung.

“Saya optimis dalam waktu dekat kebutuhan vaksin di Lampung bakal terpenuhi, karena yang saya ketahui Pemprov Lampung telah melakukan upaya seperti komunikasi insentif dengan Pemerintah Pusat, agar segera mendistribusikan dosis vaksin ke Lampung,” papar Ketua PIRA Lampung tersebut.

Menurut Elly, langkah Pemprov Lampung dalam menangani Pandemi ini sudah cukup baik. Ia mencontohkan, beberapa hari yang lalu Gubernur Arinal sudah bergerak cepat, seperti pemenuhan kebutuhan oksigen medis bagi rumah sakit di Lampung. (*)

Facebook Comments Box
Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

DPRD

Penagguhan Penahanan Oknum Guru Kasus Asusila Disoal, Lesty Desak Polisi Kembali Tahan Pelaku

Published

on

Foto: Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Lampung Lesty Putri Utami (istimewa)

 

Alteripost.co, Bandarlampung-
Kenyataan begitu pahit bagi keluarga dan siswi berinisial (S) berusia sekitar 11 tahun yang menjadi korban asusila oknum gurunya sendiri.
Dugaan tindakan asusila ini dilakukan FZ, pelaku merupakan guru yang mengajar Bahasa Arab di sekolah SD Islam terpadu di Bandarlampung.

Dari informasi yang berhasil dihimpun, FZ berstatus suami dari seorang selebgram dan MUA di Bandar Lampung.

Kasus oknum guru FZ, membuat Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPRD Lampung Lesty Putri Utami geram. Ia meminta pihak Kepolisian meninjau kembali Penagguhan penahanan yang diberikan kepada pelaku.

“Saya sangat miris campur geram (kesal), kenapa pelaku mendapatkan penaguhan penahanan? Seharusnya penyidik Polresta Bandarlampung melalui Unit PPA menahan pelaku,” tegas Lesty, Jumat (01/11/2024).

Lesty pun mengungkapkan, menurut UU nomor 12 tahun 2023 tentang tindak pidana kekerasan seksual, menjadi dasar yang sangat jelas, supaya terduga pelaku asusila guru terhadap muridnya diproses dengan tegas dan tanpa pandang bulu.

Kemudian, penyidik diminta untuk menjamin keselamatan dan keamanan bagi korban, dengan mengajukan ke LPSK. Dan Pemerintah dapat masuk dengan menggandeng Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) setempat.

Lanjut Lesty, dalam kasus asusila yang dilakukan oknum guru FZ terhadap muridnya, seharusnya korban mendapatkan perlakuan yang baik dalam proses penegakkan hukum, apalagi korban ini merupakan murid SD yang masih berusia 11 tahun.

“Kepada Bapak Kapolresta Bandarlampung beserta jajarannya, saya minta peninjauan kembali soal penagguhan penahanan terhadap oknum guru FZ. Tolong dikaji kembali, karena dalam kasus ini yang sangat dirugikan adalah pihak korban. Apalagi korban ini statusnya masih di bawah umur,” pungkas Lesty.

Tak lama setelah masuk sel, tersangka mendapat penangguhan penahanan atas permintaan keluarganya, ucap Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol M Hendrik Apriliyanto.

Sebagai jaminan untuk pelaku, diserahkan uang Rp50 juta dan sertifikat hak milik (SHM) tanah atas nama SH yang merupakan kakak kandung tersangka.

Polisi menganggap FZ tidak menunjukkan tanda-tanda akan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti.

FZ juga dinilai kooperatif dan bersedia hadir ketika dihubungi oleh pihak kepolisian. Ia pun menjalani wajib lapor setiap hari Senin dan Kamis.

“Jaminan penangguhan penahanan akan didaftarkan ke panitera di pengadilan,” ujar Hendrik.

Seluruh barang bukti (BB) juga telah diamankan, sehingga tidak ada kekhawatiran akan hilang.

Polisi berencana segera menyerahkan berkas perkara ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Sebelumnya, Kuasa Hukum keluarga korban Ridho Abdillah Husin menyatakan keberatannya atas tidak ditahannya terduga pelaku asusila FZ oleh Polresta Bandarlampung.

“FZ sebelumnya sudah ditahan di Polresta Bandar Lampung tapi kini dikeluarkan dari tahanan,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis 31 Oktober 2024. (*)

 

Facebook Comments Box
Continue Reading