Ekonomi dan Bisnis
Usai Rapat RUPS-LB, Arinal Lakukan Pengundian Grand Prize Simpeda lokal Bank Lampung
Alteripost.co, Bandarlampung-
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memimpin langsung Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT. Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) Tahun 2021, di Ballroom Hotel Novotel, Bandarlampung, Kamis (16/9/2021).
Pada kesempatan itu, Gubernur juga melaunching produk terbaru PT. Bank Lampung yaitu L Saving (Lampung Save) dan L Online (Lampung Online).
RUPS-LB tersebut diikuti Bupati/Walikota se-Provinsi Lampung atau yang mewakili, Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat, Komisaris Utama Bank Lampung Fahrizal Darminto, dan jajaran direksi PT. Bank Lampung.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa merupakan suatu forum yang diselenggarakan secara rutin setiap tahun. Tidak hanya sebagai forum untuk menentukan kebijakan umum perseroan saja, tetapi juga menjadi wadah untuk menyampaikan laporan pertanggungjawaban dewan direksi dan komisaris kepada para pemegang saham.
Usai memimpin RUPS-LB, Gubernur Arinal Djunaidi didampingi Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat dan Komisaris Utama Bank Lampung Fahrizal Darminto melakukan acara pengundian Grand Prize Simpeda lokal tahun 2021.
Undian ini merupakan bentuk apresiasi kepada nasabah Bank Lampung yang memiliki tabungan Simpeda. Dimana jumlah penabung Simpeda saat ini berjumlah 378 ribu nasabah, dengan total simpanan Simpeda sampai berjumlah 1,3 triliun rupiah. Ini merupakan bentuk loyalitas nasabah Bank Lampung sampai saat ini.
Total hadiah Undian Simpeda Lokal tahun 2021 yaitu sejumlah 530 juta rupiah untuk 239 orang pemenang.
Adapun Hadiah Utama diberikan kepada 1 orang senilai 100 juta rupiah, Hadiah Kedua diberikan masing-masing 50 juta rupiah untuk 3 orang pemenang. Hadiah Ketiga masing-masing 10 juta rupiah untuk 5 orang pemenang. Dan hadiah keempat masing-masing 1 juta rupiah untuk 230 pemenang.
Untuk Undian Grand Prize dimenangkan oleh Bapak Suradi dari KCP Baradatu yang diterima langsung oleh Wakil Bupati Way Kanan.
Usai melakukan pengundian, Gubernur Arinal melaunching produk terbaru PT. Bank Lampung yaitu L Saving (Lampung Save) dan L Online (Lampung Online).
Launching ini ditandai dengan diinstalnya aplikasi L Online di smartphone yang digunakan oleh para pemegang saham.
Perlu diketahui, L Saving (Lampung Save) merupakan tabungan bisnis yang diperuntukan untuk nasbah perorangan. Adapun keuntungan yang didapat Nasabah, yaitu hanya dengan setoran awal 1 Juta Rupiah, maka nasabah dapat menikmati fasilitas berupa Bebas Biaya admin (untuk saldo minimum Rp 20.000.000), Limit transaksi lebih besar, sampai 200 juta perhari (Syarat dan ketentuan berlaku), Undian Lokal per Kabupaten/Kota, Dilengkapi fasilitas ATM/Debit, sms banking & mobile banking. Kemudian, Dapat dijadikan jaminan kredit, Dijamin LPS, dan Bunga simpanan kompetitif
Sedangkan, L Online merupakan Sistem Aplikasi perbankan berbasis Mobile Application (android dan ios) yang digunakan oleh Nasabah untuk melakukan transaksi perbankan baik finansial maupun non finansial.
Adapun fitur dan fasilitas yang dimiliki diantaranya Informasi Rekening, Transfer antar sesama Bank Lampung/Bank Lain, dan beli atau bayar.
Beli atau bayar juga dapat digunakan untuk (Isi ulang pulsa, Isi Ulang Paket Data Internet, Pasca Bayar, Pembayaran E-Samsat (Pajak Kendaraan Bermotor), Pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), Pembayaran BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), Pembayaran Pajak Daerah Lainnya (Pajak Air Tanah, Pajak Hotel, Pajak Restaurant, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Retribusi, Parkir, Pajak Mineral dan Pajak Penerangan Jalan), dan Pembelian Token Listrik PLN. (*)
Ekonomi dan Bisnis
Perekonomian Lampung Stabil, Tumbuh 5,04 Persen di Triwulan III 2025
Alteripost Lampung – Perekonomian Lampung pada triwulan III 2025 tetap solid dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,04% (yoy), relatif stabil dibandingkan capaian triwulan sebelumnya yang sebesar 5,09% (yoy).
Secara nominal, perekonomian Lampung pada triwulan III 2025 atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan (2010) masing-masing tercatat sebesar Rp135,56 triliun dan Rp76,58 triliun.
Pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan III 2025 utamanya didukung oleh Permintaan Domestik, yakni konsumsi rumah tangga, investasi dan konsumsi pemerintah yang masing- masing tumbuh sebesar 4,94%; 6,06%; dan 4,00% (yoy).
Kinerja konsumsi rumah tangga menguat seiring meningkatnya optimisme masyarakat dan nilai tukar petani (NTP), sementara pertumbuhan investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) ditopang oleh tingginya realisasi penanaman modal dalam negeri.
Adapun pemulihan kinerja konsumsi pemerintah sejalan dengan kenaikan pagu belanja APBD Perubahan Provinsi Lampung, utamanya belanja modal dalam rangka pembangunan infrastruktur.
Dari sisi eksternal, kinerja ekspor tumbuh 5,33% (yoy), melambat dibandingkan triwulan sebelumnya disebabkan menurunnya permintaan global, terutama untuk komoditas kopi, CPO, dan gula.
Realisasi pertumbuhan ekonomi Lampung yang tetap solid pada triwulan III 2025 juga tercermin dari sisi lapangan usaha (LU), utamanya LU Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; LU Industri Pengolahan dan LU Perdagangan Besar dan Eceran (PBE) yang masing-masing tumbuh sebesar 7,74%; 4,74%; dan 3,98% (yoy).
Kinerja LU Pertanian terakselerasi dari triwulan sebelumnya didorong oleh peningkatan produksi tanaman pangan, perkebunan dan perikanan.
Adapun kinerja kinerja LU Industri Pengolahan mengalami perlambatan seiring dengan penurunan promp manufacturing index (PMI) Provinsi Lampung. Selaras dengan itu, kinerja LU PBE juga lebih rendah dari triwulan sebelumnya dipengaruhi perlambatan aktivitas perdagangan luar negeri.
Bank Indonesia memandang kinerja perekonomian Lampung yang positif akan terus berlanjut ,meski beberapa risiko perlu diwaspadai.
Pada tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Lampung diprakirakan meningkat dalam kisaran 4,9 – 5,5% didorong oleh penguatan permintaan domestik, utamanya konsumsi rumah tangga dan investasi.
Prospek kinerja Konsumsi Rumah Tangga yang lebih baik didukung oleh kenaikan UMP sebesar 6,5% serta perbaikan daya beli pekerja di sektor pertanian, sementara investasi diperkirakan meningkat seiring membaiknya kepastian pasca periode pemilu.
Dari sisi eksternal, kinerja net ekspor diprakirakan termoderasi dipengaruhi normalisasi permintaan komoditas utama seperti kopi, CPO, dan karet sejalan dengan perbaikan rantai pasok global.
Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung akan terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Daerah dan seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Upaya tersebut ditempuh melalui peningkatan produktivitas sektor pertanian dan percepatan hilirisasi komoditas unggulan yang didukung oleh penguatan ekosistem UMKM berorientasi ekspor.
Di sisi lain, persepsi positif terhadap iklim investasi di Lampung terus diperkuat melalui dorongan pengembangan proyek proyek potensial dan promosi Investment Project Ready to Offer (IPRO).
Sementara itu, stabilitas harga terus dijaga melalui sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) secara berkesinambungan. (*)

