Lampung Selatan
Pandu Optimis Kabupaten Lamsel Raih Mendali

Alteripost.co, Lampung Selatan-
Wakil Bupati (Wabup) Lampung Selatan (Lamsel) Pandu Kesuma Dewangsa, Buka Lomba Karete dan Tenis Meja Tingkat Pelajar Se-Lamsel dan Lepas Atlet Asal Lamsel Untuk Ikuti Ajang PON Ke XX Tahun 2021 di Provinsi Papua pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), Kamis (9/9/2021) di Aula Sebuku Rumah Dinas Bupati Lamsel.
Kegiatan tersebut turud dihadiri, Sekdakab Lamsel Thamrin, Kadispora Lamsel Aris wandi, Para Kepala OPD Pemkab Lamsel dan Para Atlet serta Official yang akan mengikuti ajang bergengsi tersebut.
Wabup Pandu mengatakan, momentum peringatan Haornas sangat baik jika diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan perlombaan.
Pandu juga berharap, perlombaan karate dan tenis meja yang di gelar ini dapat melahirkan atlet-atlet muda yang berprestasi serta mempunyai talenta baik pada bidang yang ditekuninya.
Lanjut Pandu, dirinya berpesan kepada atlet-atlet yang mengikuti perlombaan Karate dan Tenis Meja untuk bertanding dengan semangat yang tinggi. Tidak lupa junjung sportifitas dan fairplay ketika bertanding.
“Saya yakin, Masa depan dan kejayaan olahraga Karate dan Tenis Meja daerah kita berada dipundak kalian,” ucapnya.
“Saya tegaskan agar para Wasit/juri yang memimpin pertandingan ini dapat bersikap profesional, dengan memberikan keputusan yang jujur dan adil tanpa ada keterpihakan dengan salah satu atlet, baik atlet karate maupun atlet tenis meja,” pungkasnya. (*)
Lampung Selatan
Belajar Sambil Bermain, Murid TK Kunjungi Pabrik Tempe di Kalianda

Alteripost Kalianda – Puluhan murid TK Negeri Pembina Kalianda, mengunjungi pabrik tempe yang berada di Kampung Sukamekar, Kelurahan Way Urang, Kecamatan Kalianda, Senin (5/5/2025).
Kegiatan itu dipimpin langsung Kepala TK Negeri Pembina Kalianda, Hj. Mashuri, S.Pd, beserta sejumlah dewan guru dan wali murid. Disana mereka belajar bagaimana membuat tempe.
Hj. Mashuri mengatakan, kunjungan itu merupakan bagian dari penerapan Kurikulum Merdeka khususnya pada Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) untuk anak didiknya.
“Sebelumnya anak-anak di sekolah memang sudah diperkenalkan dengan tempe. Hari mereka diajak melihat langsung proses pembuatannya di pabrik. Mulai dari kacang kedelai sampai menjadi tempe, hingga membeli tempe di tempatnya langsung,” ujar Hj. Mashuri.
Mashuri berharap, dengan terjun langsung ke lapangan, anak-anak bisa lebih menyukai dan mencintai salah satu makanan tradisional asli dari Indonesia tersebut.
“Harapannya anak-anak akan suka makan tempe sebagai makanan bergizi. Nanti insyaalah juga kita akan adakan market day, dimana anak-anak akan belajar menjual makanan olahan yang terbuat dari tempe,” kata Hj. Mashuri.
Sementara itu, Nuridin, pemilik pabrik tempe, mengapresiasi kunjungan tersebut, Dirinya merasa senang pabriknya menjadi bagian dari kegiatan edukasi anak-anak TK.
Nuridin menceritakan, ia telah memulai usaha membuat tempe sejak tahun 1992. “Usaha dari 1992. Masuk disini (Kampung Sukamekar) mulai tahun 1995,” ujar Nuridin kepada media ini.
Nuridin menyebut, tempe yang diproduksinya di pasok ke Pasar Kalianda dan seputaran wilayah Kecamatan Kalianda, dengan harga jual Rp5.000 untuk tempe yang dibungkus daun pisang dan Rp4.000 untuk tempe yang dibungkus dengan plastik.
“Sehari kita produksi 2,5 kwintal tempe. Kita pasarkan di Kalianda saja,” kata Nuridin.
Melalui kegiatan P5 tersebut, diharapkan dapat memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak, sekaligus menanamkan nilai-nilai kemandirian dan jiwa kewirausahaan sejak dini. (Rls)