Ekonomi dan Bisnis
Pemprov Lampung Serahkan Eks Gedung dan Tanah Bukopin, Begini Reaksi Dirut Bank Lampung
Alteripost.co, Bandarlampung-
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyerahkan eks gedung Bukopin untuk penyertaan modal kepada Bank Lampung.
Penyerahan dilakukan Assisten 3 Provinsi Lampung Minhairin, ke Direktur Utama (Dirut) Bank Lampung Presley Hutabarat, Rabu (8/12/2021).
“Alhamdulillah pertemuan hari ini yang beragendakan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) imbreng atas eks gedung Bukopin dalam rangka penyertaan modal Provinsi Lampung Kepada Bank Lampung berjalan lancar, ” ujar Presley Hutabarat.
Pertemuan yang berlangsung di lantai 4 kantor pusat Bank Lampung, dihadiri juga Kepala Bagian Aset BPKAD Prov Lampung Meydiandra Eka Putra, serta Seluruh Kepala Divisi, Desk & UKK Bank Lampung.
Presley menjelaskan, nantinya gedung tersebut akan digunakan untuk pelayanan bagi pelanggan – pelanggan prioritas Bank Lampung.
Presley juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Lampung atas dukungan yang diberikan terhadap Bank Lampung.
Bicara tentang pelanggan prioritas, kini Bank Lampung juga telah memiliki produk tabungan premium yaitu L-Save. Produk ini pastinya dikalungi dengan berbagai keunggulan, pertama untuk transaksi transfer antar bank dengan L-Save bisa hingga Rp100 juta dan untuk transfer intern sesama Bank Lampung bisa sampai Rp200 juta perhari. Untuk penarikan lewat ATM sampai 50 juta perhari.
Untuk membuka tabungan L-Save, rekening awal sebesar Rp1 juta. Dengan biaya Administrasi jika saldo dibawah Rp20 juta sebesar Rp10 ribu dan jika saldo diatas Rp20 juta maka bebas administrasi.
Tampilan ATM L-Save juga berbeda dengan produk tabungan Simpeda Bank Lampung. Karena sebagai tabungan premium pastinya fasilitas dan limit transaksi ATM L-Save juga berbeda. (Rls)
Ekonomi dan Bisnis
OJK Lampung Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah
Alteripost Metro – Untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Derah (TPAKD) menyelenggarakan Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) di Pondok Pesantren Muhammadiyah At-Tanwir Kota Metro, pada Kamis, 10 Oktober 2024.
Deputi Direktur Pengawasan LJK 2 OJK Provinsi Lampung, Indah Puspitasri yang mewakili Kepala OJK Provinsi Lampung mengatakan, Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS) ini merupakan program berbasis inklusi keuangan berkolaborasi dengan pelaku usaha jasa keuangan syariah dalam rangka penyediaan akses keuangan syariah baik itu berupa penghimpunan dana maupun penyaluran dana dilingkungan Pesantren untuk memfasilitasi kebutuhan finansial stakeholders didalamnya yakni Santri/Pelajar, Asatidz/Guru, Pesantren dan UMKM. Dengan adanya program EPIKS dapat menguatkan peran pondok pesantren sebagai pendidik, pendakwah dan penggerak ekonomi, ini adalah bentuk perjuangan bersama dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri secara finansial di lingkungan pondok pesantren, ujarnya.
Staf Ahli Gubernur Provinsi Lampung Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Ganjar Jationo, mengapresiasi inisiasi OJK dalm mendukung inklusi keuangan syariah dilingkungan pondok pesantren. Selain itu implementasi program Bank Sampah dan Kartu Santri kepada para santri di lingkungan Pondok Pesantren At-Tanwir Kota Metro sebagai bentuk kegiatan yang mendukung Program Ekosistem Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS).
Melalui implementasi Program Bank Sampah di Pesantren agar dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang bersih sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah yang dikelola. Untuk penerapan Kartu Santri, dapat mempermudah para santri dalam melakukan berbagai transaksi atau akses terhadap layanan keuangan sesuai dengan prinsip syariah, Melalui pencanangan Program Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan Syariah (EPIKS), Saya mengajak semua pihak baik Pengurus Pondok Pesantren, Pemerintah Daerah, maupun Lembaga Jasa Keuangan Syariah dapat bersinergi agar bersama-sama mendukung dan menjalankan program ini dengan sebaik-baiknya.
Mari kita jadikan pesantren bukan hanya sebagai tempat belajar agama, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, katanya.
Ahmad Sujino Pimpinan Pondok Pesantren At-Tanwir, berharap EPIKS dapat menguatkan peran pondok pesantren sebagai pendidik, pendakwah dan penggerak ekonomi. Menurutnya, ini adalah bentuk perjuangan bersama dalam mewujudkan masyarakat yang mandiri secara finansial di lingkungan pondok pesantren.(*)