Pendidikan
Masih Jadi Sorotan, LSM Pusaki Ajak Publik Awasi Pengelolaan Dana BOS di SMAN 1 Terbanggi Besar

Alteripost.co, Lampung Tengah-
Beberapa elemen masyarakat mendukung langkah Ketua Umum LSM Pusat Analisi Kebijakan Pemerintah (PAKP) Provinsi Lampung Fikri melaporkan dugaan korupsi penggunaan Dana BOS SMA 1 Terbangi Besar Lampung Tengah tahun 2020 dan 2021 ke Kejati.
Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Pusat Study Kajian Korupsi (LSM Pusaki), Junindra Estrada mendukung dan meminta Kejaksaan Tinggi Lampung untuk segera menetapkan para tersangka dugaan Korupsi Dan BOS SMA 1 Terbangi Besar Lampung Tengah tahun 2020 dan 2021.
“Kami juga mengajak publik untuk turut bersama-sama mengawal dan mengawasi penuntasan kasus-kasus dugaan korupsi di Lampung pada umumnya,” kata dia melalui siaran pers, Rabu (27/7/22).
Alasannya kata Junindra, di tengah kehidupan bangsa Indonesia yang carut-marut ini, membutuhkan orang-orang bersih dan jujur yang mampu memberantas penyakit kronis bangsa tersebut.
“Terlebih kita mengalami masa endemi, masa pemulihan ekonomi sesudah masa pandemi Covid-19. Kami mendukung laporan dugaan Korupsi Dan BOS SMA 1 Terbangi Besar Lampung Tengah tahun 2020 dan 2021 yang sudah dilaporkan ke Kejati Lampung,” paparnya.
Diketahui, penggunaan Dana BOS SMA 1 Terbanggi Besar Tahun 2020-2021 baik dari kegiatan fisik dan non fisik sudah dilaporkan LSM PAKP Provinsi Lampung Fikri ke Kejati Lampung belum lama ini.
Fikri dengan tegas meminta kepada Kejati Lampung, agar dapat segera memeriksa dan memanggil pihak terkait misalnya kuasa penguna anggaran, Haryono selaku Kepala SMAN I Terbangi Besar Kabupaten Lamteng.
Masih kata fikri, PAKP akan terus memantau terus progres-proses pelaporan ini hingga tuntas. Tanpa adanya tebang pilih main mata atau memperjual belikan perkara, dan apabila menemukan indikasi kerugian negara segera menetapkan tersangka pelaku dugaan korupsi dana BOS SMA I Terbanggi Besar Kabupaten Lamteng.
“PAKP juga mengingatkan kepala Sekolah agar bisa dan harus amanah melaksanakan tugas mengelola dana BOS, karna akan berakibat fatal jika menyelewengkan BOS, karena masyarakat umum terlebih sosial kontrol mengawasi penggunaan anggaran,” pungkasnya. (Rls)
Ekonomi dan Bisnis
Kick Off GENCARKAN: OJK Lampung Dorong Literasi Keuangan Masyarakat

Alteripost Lampung – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung bersama dengan Universitas Bandar Lampung, Asosiasi dan Industri Jasa Keuangan menyelenggarakan kegiatan kick off Bulan Literasi Keuangan Tahun 2025 di auditorium gedung pasca-sarjana Universitas Bandar Lampung (UBL) pada tanggal 23 Mei 2025.
Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat secara masif dan merata, OJK menyelenggarakan Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (GENCARKAN) yang merupakan gerakan nasional dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan dengan prinsip pelaksanaan masif, merata, sinergi, terarah, terukur dan berkelanjutan.
Salah satu program dalam GENCARKAN tahun 2025 ini adalah Bulan Literasi Keuangan yang dilaksanakan pada periode bulan Mei s.d Agustus 2025. Program dimaksud dilaksanaan oleh OJK Pusat dan Kantor OJK Daerah Bersama PUJK maupun Asosiasi.
Bulan Literasi Keuangan sendiri terdiri dari financial literacy series, financial literacy campaign dan financial literacy award yang masing-masing kegiatan dapat berupa webinar, podcast, talkshow, kelas edukasi keuangan maupun intensive workshop. Kegiatan Literasi ini menyasar kepada Pelajar dan Mahasiswa, Petani/Nelayan, Pelaku UMKM, Komunitas dan Profesi, Penyandang Disabilitas dan Masyarakat Umum lainnya.
Kick off bulan literasi keuangan tahun 2025 dilakukan secara resmi dengan pemukulan gong oleh Bapak Otto Fitriandy selaku Kepala OJK Provinsi Lampung dengan didampingi oleh Ibu Prof. Dr. Erlina B. S.H., M.H. selaku Dekan Fakultas Hukum UBL, Bapak Amran selaku Direktur Bisnis PT Lampung Berkah Finansial Teknologi dan Bapak Dedy Nur Arifin selaku Analis Direktorat Pengaturan PVML Otoritas Jasa Keuangan.
Dalam agenda ini, turut serta dilakukan kuliah umum dengan tema “Regulasi fintech di Indonesia : antara inovasi dan kepastian hukum” dengan narasumber berasal dari Direktorat Pengaturan PVML Otoritas Jasa Keuangan dan PT Lampung Berkah Finansial Teknologi. Selain itu terdapat pencanangan kepada 9 duta literasi keuangan yang menjadi perwakilan dari 5 Industri Jasa Keuangan (IJK).
“Kami berharap dengan adanya kegiatan kuliah umum serta kick off bulan literasi keuangan ini dapat memberikan manfaat yang besar dan nyata bagi peningkatan kapasitas terkait upaya kita meningkatkan indeks literasi dan inklusi keuangan khusunya di Provinsi Lampung.“ Ungkap Otto Fitriandy.
Berdasarkan hasil laporan yang diberikan oleh Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) di Provinsi Lampung, diketahui sebanyak 35 PUJK turut serta dalam menyemarakkan Bulan Literasi Keuangan melalui kegiatan kegiatan edukasi literasi keuangan. Terdapat 73 kegiatan dengan peserta sebanyak 4.000 orang pada periode 1 – 23 Mei 2025 dan akan terus bertambah hingga total 155 kegiatan dengan 8.785 peserta sampai dengan puncak bulan literasi keuangan pada Agustus 2025.
Ibu Prof. Dr. Erlina B. S.H., M.H. dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada OJK dan industri jasa keuangan yang memberikan perhatian untuk peningkatan literasi keuangan khususnya di provinsi lampung. UBL berharap kedepannya sinergi dan kolaborasi dapat lebih ditingkatkan bersama OJK dan industri jasa keuangan.(*)